Siap-Siap! Sri Mulyani Sebut Dunia akan Resesi di Tahun 2023

26 September 2022 17:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers FMCBG G20 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (16/7/2022). Foto: EPA/G20
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers FMCBG G20 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (16/7/2022). Foto: EPA/G20
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut dunia akan masuk ke jurang resesi di tahun 2023. Hal tersebut dipicu tingginya inflasi akibat volatilitas harga komoditas pangan dan energi.
ADVERTISEMENT
Menurut Sri Mulyani, tingginya inflasi memicu bank sentral di negara maju menaikkan suku bunga serta mengetatkan likuiditas. Salah satunya bank sentral Amerika Serikat, The Fed, yang sudah menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin selama tiga kali berturut-turut.
"Kalau bank sentral di seluruh dunia meningkatkan suku bunga cukup ekstrem dan bersama-sama, dunia mengalami resesi di 2023. Kenaikan suku bunga bank sentral di negara maju cukup cepat dan ekstrem dan memukul pertumbuhan negara-negara tersebut," ujarnya, dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Senin (26/9).
Adapun suku bunga acuan di Inggris tercatat 2,25 persen atau naik 200 basis points (bps) dan AS sudah mencapai 3,25 persen setelah naik 300 bps. Menkeu memproyeksi AS akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 bps dan Eropa sebesar 125 bps.
ADVERTISEMENT
Pada kuartal II/2022, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi China, AS, Jerman dan Inggris sudah mengalami koreksi.
Sri Mulyani melihat kondisi ini kemungkinan akan berlanjut di kuartal III dan sampai akhir tahun. "Sehingga prediksi pertumbuhan tahun ini dan tahun depan termasuk resesi mulai muncul," tandasnya.