Siapkan Rp 30 Miliar, Perusahaan Ini Bikin 6 Restoran dan 2 Hotel

22 Juni 2017 14:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencatatan Saham Perdana PT Marga Abhinaya Abadi  (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan Saham Perdana PT Marga Abhinaya Abadi (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten yang bergerak di bisnis hotel dan restoran ini meraih dana segar dari Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 132,72 miliar.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Keuangan MABA, Lola Arieza, untuk mengembangkan bisnisnya, perseroan berencana membangun 6 restoran dan 2 hotel yang berlokasi di Medan dan Yogyakarta.
Dana pembangunan hotel dan restoran tersebut akan diambil dari dana belanja modal (capital expenditure) senilai Rp 30 miliar.
Pencatatan Saham Perdana PT Marga Abhinaya Abadi  (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan Saham Perdana PT Marga Abhinaya Abadi (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
"Penyerapan kami (capex) belum bisa disclose sampai dengan semester ini, cuman kita anggaran Rp 30 miliar untuk hotel dan restoran," kata Lola saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kawasan Sudirman, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (22/6).
Selain itu, Lola juga mengatakan, saat ini perseroan telah menyiapkan 2 restoran di wilayah Jakarta, yaitu di Pasar Minggu dan Kuningan, Jakarta Selatan. Adapun nantinya konsep yang ditawarkan oleh MABA yaitu restoran dengan konsep makanan Indonesia dan diberi nama Rantang Ibu.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Restoran (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Restoran (Foto: Thinkstock)
"So far, yang up scale-nya namanya Rantang Ibu, yang middle scale-nya namanya Mayar. Itu masih Indonesian food dulu. Karena dari harga paling murah sampe paling mahal itu bisa diolah dan taste orang Indonesia akan cari makanan Indonesia," jelasnya.
Jakarta Airport Hotel (Foto: Dok. jakartaairporthotel.com)
zoom-in-whitePerbesar
Jakarta Airport Hotel (Foto: Dok. jakartaairporthotel.com)
"Kita lihat dari mal banyak shifting dari ritel berubah jadi Food and Beverage (F&B) karena sekarang ritel orang banyak online shop. Sementara kalau makan orang banyak ke pabrik-pabriknya pengen experience makan di resto makanya sekarang lebih tinggi," ujarnya.