Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sido Muncul Dorong Edukasi Herbal sebagai Pendamping Obat di Yogyakarta
21 September 2024 14:31 WIB
·
waktu baca 3 menitPT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) terus mendukung pemanfaatan herbal di Indonesia. Karena itulah, perusahaan menggandeng beberapa akademisi untuk melakukan studi terkait produk herbal di bidang rheumatologi dan osteoporosis.
Dalam Simposium National Rheumatology Osteoporosis & Herbal Medicine Update VI 2024, Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan, pabrik Sido Muncul telah berbasis GMP yang akan menghasilkan produk terstandarisasi untuk mendukung dua bidang tersebut.
“Di pabrik ini kami bisa memisahkan zat yang ada di tumbuhan hingga bagian terkecil. Misalnya kunyit. Kami punya alatnya bagaimana mengisolasi kunyit sampai menjadi single isolate, yaitu curcuminoid,” ucapnya.
“(Untuk menunjang pengobatan rematik dan osteoporosis) Sido Muncul punya dua suplemen dan berbasis herbal seperti temulawak, kunyit, daun meniran, daun kelor dan lainnya, seperti Sari Kunyit dan Calci Bone” lanjut Irwan.
Sido Muncul Natural Calci Bone mengandung daun kelor (moringa), kalsium, vitamin K2, magnesium, dan vitamin D3 yang bermanfaat membantu menjaga kesehatan tulang, mencegah osteoporosis dan problem tulang lainnya, seperti nyeri karena rematik, kerapuhan tulang, dan melengkapi kebutuhan kalsium, vitamin, dan magnesium sehari-hari.
Selain sebagai suplemen untuk pendamping obat farmasi, suplemen ini memiliki efek samping yang minimal bagi orang dengan gangguan pencernaan dan masalah lambung.
Irwan menambahkan, ada pula produk yang mengandung vitamin B3, minyak ikan, vitamin E, dan kalsium untuk masyarakat yang membutuhkan kandungan tersebut dalam pengobatan.
“Biasanya orang yang lanjut usia —terutama wanita— kurang kalsium, sehingga tulangnya mudah patah. Makanya yang utama sebenarnya pola makan supaya kuat tulangnya,” ucapnya.
Dalam agenda tersebut, Irwan juga menceritakan, seorang kawannya yang menderita penyakit lambung yang sudah menahun. Selain mengatur pola makan, kata Irwan, biaya pengobatannya pun mahal. Ia lalu menyarankan sang teman untuk mengkonsumsi kunyit.
“Dikasih obat, obatnya kan mahal, asam lagi (asam lambung kumat). Terus saya kasih tahu, saya suruh minum kunyit supaya asam lambungnya turun. Saya juga suruh belajar makan daging, harus makan yang cukup. Kalau tidak makan ya jadi osteoporosis, lama-lama begitu. Penyerapan kalsiumnya kurang” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Gadjah Mada (UGM) , dr. Nyoman Kertia menyebut, kemajuan pengetahuan kedokteran dasar dan klinis di dua bidang rheumatologi dan osteoporosis pun semakin pesat.
“Para dokter pun perlu menambah wawasan terkait produk herbal karena ia dapat menjadi alternatif untuk pengobatan medis,” ucap dr. Nyoman.
Ia tak menampik, diperlukan banyak biaya untuk pengobatan rematik dan osteoporosis. Belum lagi masalah efek samping yang kerap hadir karena mengonsumsi obat-obatan dalam jangka panjang.
“Meskipun obat herbal belum bisa gantikan obat kimia karena sifatnya mendampingi obat kimia. Jadi saya pilih Sido Muncul karena kualitas produknya bagus,” kata dr. Nyoman.
Setiap produk Sido Muncul telah melalui uji quality control sesuai dengan aturan BPOM. Mulai dari tes aflatoksin, tes cemaran mikroba, tes logam berat, tes pupuk dan pestisida, dan tes DNA (bebas bahan haram) untuk memastikan bahwa produk aman digunakan.
Selain itu, produk Sido Muncul juga telah mendapatkan sertifikasi halal MUI, HACCP, GMP, dan ISO.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio