news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Siemens Akan Ikut Memodernisasi Persinyalan Kereta di Jabodetabek

11 Oktober 2018 15:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja memasang lampu persinyalan kereta. (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memasang lampu persinyalan kereta. (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan bahwa perusahaan asal Jerman, Siemens, segera berinvestasi pada persinyalan Kereta Api (KA) di wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek).
ADVERTISEMENT
Adapun investasi yang akan dikucurkan perusahaan tersebut merupakan tindaklanjut dari penandatanganan kerja sama antara PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Len Indonesia, dan Siemens pada tahun lalu.
“Kami akan memodernisasi persinyalan KA di Jabodetabek, investasi persinyalan dari Siemens,” kata Direktur Prasarana Perkeretaapian Kemenhub, Zamrides, kepada kumparan, Kamis (11/10).
Saat disinggung mengenai waktu pengucuran investasi oleh Siemens, dia mengaku belum mengetahui. Zamrides menambahkan, nantinya modernisasi persinyalan KA itu akan dilakukan dengan PT KAI.
Dia menjelaskan dengan adanya modernisasi persinyalan KA akan meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kelancaran perjalanan kereta. Sebab sistem persinyalan di beberapa ruas memakai teknologi lama.
“Karena kalau ada gangguan di persinyalan KA itu bisa mengganggu perjalanan kereta, baik KRL, kereta jarak jauh, atau barang,” bebernya.
Suasana stasiun KRL Jabodetabek. (Foto: ANTARA/Andika Wahyu)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana stasiun KRL Jabodetabek. (Foto: ANTARA/Andika Wahyu)
Zamrides pun mengungkapkan pada tahun ini, pembangunan jalur KA ganda pada 5 stasiun KRL di Jabodetabek juga akan selesai tahun ini, yakni Stasiun Klender, Stasiun Klender Baru, Stasiun Cakung, Stasiun Kranji, dan Stasiun Buaran.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan dengan adanya jalur ganda itu, KRL Jabodetabek tidak akan banyak mengalah berhenti akibat kereta reguler melintasi rel yang sama. Diharapkan jumlah trip KRL Jabodetabek akan meningkat.
“Tidak akan banyak crossing, lebih teratur. Flow penumpang diharapkan tidak lagi berbenturan dengan keretanya PT KAI,” ucap Zamrides.