Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
SIG Pastikan Emisi Pabrik Semen Tak Sebabkan Polusi Udara
17 Agustus 2023 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Masalah polusi udara Jabodetabek menjadi perbincangan publik. Berdasarkan data yang dihimpun aqicn.org, indeks kualitas udara atau Air Quality Index (AQI) di Jakarta meningkat pesat tahun ini dan merujuk pada kualitas udara terkait PM2.5.
ADVERTISEMENT
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK ) mengatakan, selain transportasi sektor industri juga berkontribusi besar mencemari udara Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Operasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), Reni Wulandari mengatakan bahwa emisi yang dikeluarkan pabrik SIG yang berada di kawasan Narogong, Bogor, Jawa Barat, tak menyebabkan emisi karbon di Jakarta. Sebab, emisi yang dikeluarkan telah menyesuaikan dengan standar yang ditentukan KLHK.
Reni menyebut setiap emisi yang keluar dari cerobong pabrik masih berada di bawah ambang batas yang ditentukan KLHK. Sehingga ia memastikan emisi yang dikeluarkan cerobong pabrik SIG tak menyebabkan polusi udara.
"Yang keluar dari cerobong itu sudah diatur KLHK. Sehingga menteri KLHK bisa memantau. Jadi kalau kita melampaui angka batas, SIG akan kena tegur," kata Reni saat ditemui di Pabrik SIG, Narogong, Jawa Barat, Rabu (16/8).
ADVERTISEMENT
Reni menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan SIG dalam menjaga emisi yang keluar dari pabrik semen adalah dengan menerapkan continues emission monitoring yang dipasang di dalam cerobong.
Reni mengatakan setiap periode triwulan pihaknya mengundang pihak independen seperti Universitas untuk melakukan pengukuran kadar emisi yang dikeluarkan pabrik semen tersebut. Ia pun menyebut SIG mampu membuktikan bahwa pabriknya tak berkontribusi dengan polusi Jakarta.
"Jadi ketika ada kejadian polusi di Jakarta, kita juga ingin berkomunikasi ini loh yang kita lakukan di pabrik semen. Bahwa kita berkomunikasi dengan KLHK dan ada pengukuran. Kita tidak ingin mencederai lingkungan pada saat melakukan kegiatan usaha," ujar Reni.