Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
SIG Tingkatkan Penggunaan Biomassa Jadi 2,7 Juta Ton di 2022
28 Juli 2023 14:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG menggunakan biomassa pada pabrik -pabrik milik perseroan sebesar 2,7 juta ton untuk bahan bakar selama 2022, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 1 juta ton. Biomassa ini berasal antara lain dari sekam padi, bonggol jagung, cangkang mete dan cangkang sawit.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan perseroan berkomitmen untuk menjadi motor penggerak transisi ke ekonomi hijau, dengan memprioritaskan pembangunan rendah karbon yang inklusif dan berkeadilan.
“Penggunaan biomassa merupakan salah satu inisiatif SIG untuk substitusi energi fosil, dan mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan,” ujar Vita dalam keterangannya, Jumat (28/7).
Selain biomassa, lanjut Vita, perseroan memanfaatkan sampah perkotaan sebagai bahan bakar alternatif melalui teknologi Refuse- Derived Fuel (RDF) di Pabrik SBI Narogong dan Cilacap, yang mana perseroan memelopori terwujudnya fasilitas RDF pertama di Indonesia yang berlokasi di Jeruklegi, Cilacap.
Vita mengatakan, fokus perseroan pada perlindungan lingkungan juga terwujud dalam konservasi keanekaragaman hayati dan situs prasejarah di Taman Kehati dan Geopark Bulu Sipong, di area anak perusahaan, PT Semen Tonasa.
ADVERTISEMENT
Sejak tahun 2018, PT Semen Tonasa menetapkan kawasan Bulu Sipong seluas 31,64 hektare atau 11,3 persen dari total lahan tambang seluas 280 hektare sebagai kawasan konservasi.
Mulai 2018 hingga Mei 2023, anak usaha SIG tersebut telah menanam 22 jenis tanaman dengan total mencapai 2.719 pohon untuk menambah keanekaragaman flora di Taman Kehati dan Geopark Bulu Sipong.
SIIG tercatat membukukan laba bersih senilai Rp 2,36 triliun sepanjang 2022, atau meningkat 15,6 persen (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp 2,04 triliun pada 2021.