SIM Card Dibatasi Bikin Indosat Rugi Rp 2,4 Triliun di 2018

2 Mei 2019 19:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RUPS Tahunan 2019 Indosat Opredoo di Gedung Pusat Indosat, Jakarta, Kamis (2/5) Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
RUPS Tahunan 2019 Indosat Opredoo di Gedung Pusat Indosat, Jakarta, Kamis (2/5) Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan kerugian senilai Rp 2,4 triliun sepanjang tahun 2018. Padahal di tahun sebelumnya, Indosat masih bisa mencicipi laba sebesar Rp 1,13 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Indosat Chris Kanter menyebutkan, meruginya perusahaan telekomunikasi yang identik dengan warna kuning itu, turut disebabkan oleh berkurangnya pendapatan.
Pendapatan Indosat tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 22,6 persen, yaitu senilai Rp 23,13 triliun pada 2018 dari posisi 2017 senilai Rp 29,92 triliun.
Salah satunya, kata dia, imbas dari kebijakan pemerintah soal pembatasan SIM Card melalui pendaftaran Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang ditetapkan pada 2018.
“Yang memang berdampak besar adalah ketentuan pemerintah yang membatasi jumlah pelanggan itu per NIK itu cuma boleh 3. Ini memang jumlahnya, dampaknya besar, dan penurunan itu harus dikerjakan pada 2018,” ujarnya saat konferensi pers laporan tahunan 2018 di kantor Indosat Pusat, Jakarta, Kamis (2/5).
RUPS Tahunan 2019 Indosat Opredoo di Gedung Pusat Indosat, Jakarta, Kamis (2/5) Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Di sisi lain, penurunan itu juga terkait dengan penurunan berbagai sektor bisnis Indosat, mulai dari seluler hingga internet.
ADVERTISEMENT
Dilaporkan Indosat, pos yang mengalami penurunan berasal dari pendapatan sektor selular, di mana pos tersebut merosot 26,4 persen dari Rp 24,4 triliun di 2017 menjadi Rp 18,02 triliun pada 2018.
Sedangkan, penurunan pendapatan lain juga terdapat pada bisnis multimedia, komunikasi data, dan internet turun 2,9 persen, yaitu dari Rp 4,51 triliun menjadi Rp 4,38 triliun pada tahun 2018.
Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo. Foto: Aditya Panji/kumparan
Upaya Pengembangan
Namun demikian, Chris menyebut, penggunaan data masih diprediksi bakal signifikan pertumbuhannya pada tahun-tahun ke depan. Termasuk penggunaan data internet untuk haji dan umrah yang punya potensi 1,2 juta.
“Data akan tumbuh secara luar biasa, kita plan selama 3 tahun,” kata dia.
Sementara itu, terkait konsolidasi yang diwacanakan bakal dilakukan Indosat, Chris belum bisa memastikan.
ADVERTISEMENT
Tapi yang jelas, Indosat terus berupaya untuk memperbaiki kinerja keuangan, baik dalam pengembangan dan ekspansi.
“Indosat sendiri kita sekarang ini, awal tahun 2018 saya fokus untuk bagaimana mengembangkan untuk menaikkan revenue EBITDA itu semua harus bagus sebelum kita memikirkan soal konsolidasi. Karena, itu yang menjadi tugas kami BOD,” tandasnya.