Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Simak Pergerakan Saham 6 Emiten yang IPO Hari Ini, Blibli & OneMed Masih Hijau!
8 November 2022 12:14 WIB
·
waktu baca 6 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Enam perusahaan tersebut antara lain PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli, PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) atau OneMed, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR), PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT), dan PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY).
Terpantau BSBK ditutup auto reject pada sesi I perdagangan hari ini, yaitu menguat 35 poin (35 persen) ke level 135 per lembar. Kemudian ada serta saham OMED melonjak 46 poin (22,55 persen) ke posisi 250 per lembar.
Saham lainnya disusul oleh saham CBUT melambung 160 poin (23,19 persen) ke harga 850 per lembar, saham MKTR melesat 19 poin (15,83 persen) pada level 139 per lembar.
ADVERTISEMENT
Kemudian saham Blibli (BELI) masi bertengger di zona hijau dengan penguatan 2 poin (0,44 persen) ke level 452 pada penutupan sesi I siang ini.
Sementara saham PRAY melemah 25 poin (2,78 persen) hingga posisi 875 per lembar.
PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli
Emiten teknologi, PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/11) ini. CEO dan Co-Founder PT Global Digital Niaga Tbk Kusumo Martanto menyampaikan, Blibli menghadirkan solusi dalam keseharian pelanggan sebagai mitra tepercaya hanya bisa tercapai bagi semua pihak, baik dari konsumen, mitra bisnis, mitra seller, karyawan dan regulator di Indonesia.
Kusumo mengatakan, Blibli tidak akan ada tanpa menerapkan prinsip, memberikan produk berkualitas, layanan terbaik, inovasi dan kolaborasi. Aspirasi Blibli mendukung iklim investasi pasar modal serta optimisme dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia adalah semangat yang membuahkan kepercayaan investor di penawaran umum saham perdana.
ADVERTISEMENT
"Kami percaya dengan reputasi, kinerja dan potensi luar biasa, bersama-sama kita mampu memanfaatkan peluang berinovasi dan terus berkreasi. Dengan memicu juga, memberikan kontribusi kemajuan ekonomi digital di Indonesia," katanya.
Kusumo menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya ke investor yang berpartisipasi baik kalangan individu dan institusi, serta seluruh pihak yang bersama-sama dengan perjalanan IPO.
PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) atau OneMed
Komisaris Utama PT Jayamas Medica Industri Tbk Yacobus Jemmy Hartanto mengajak masyarakat untuk berkembang bersama melalui pasar modal. Investasi saham di emiten berkode OMED ini merupakan bentuk dukungan produk alat kesehatan dalam negeri.
"Investasi saham ini mampu menjadi tulang punggung kesehatan dan kedaulatan bangsa, serta bersaing dalam tingkat global," imbuh Yacobus.
Emiten alat kesehatan ini mematok harga IPO sebesar di rentang Rp 204 per saham. Dengan melakukan IPO, perusahaan ini berpotensi meraup dana Rp 828 miliar - Rp 1,25 triliun.
ADVERTISEMENT
OneMed akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk tiga keperluan. Pertama, sekitar 72,19 persen digunakan OneMed untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan modal kerja (working capital).
Kedua, sebesar 22,87 persen akan diberikan kepada perusahaan anak OneMed, yaitu PT Intisumber Hasil Sempurna Global (IHSG) untuk belanja modal dan modal kerja.
Ketiga, sebesar 4,94 perusahaan diberikan kepada Perusahaan Anak OneMed, yaitu IHSG dalam bentuk setoran modal. Kemudian IHSG akan memberikan kepada perusahaan anak, yaitu PT Inti Mediacom Retailindo (IMR) dalam bentuk setoran modal untuk belanja modal dan modal kerja.
PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY)
Direktur dan CEO PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk Leona A. Karnali mengatakan, pihaknya berkomitmen dalam berkontribusi infrastruktur kesehatan di Indonesia. Primaya Hospital menyediakan 15 jaringan rumah sakit di kota-kota besar di tahun 2022.
"Kami optimis dengan keunggulan kompetitif seperti layanan komprehensif, lokasi strategis, jaringan laboratorium lengkap, teknologi informasi tersentralisasi, serta komitmen mutu dan keselamatan pasien, kami dapat memenuhi visi kami menjadi jaringan layanan rumah sakit terkemuka berstandar internasional," tutur Leona.
ADVERTISEMENT
Harga penawaran saham PRAY dipatok sebesar Rp 900 per saham. Dengan demikian, jumlah seluruh penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya sebesar Rp 287,11 miliar.
Mengutip prospektus, sekitar 50 persen dana akan digunakan sebagai dana tambahan perolehan tanah yang nantinya tersebut akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit baru di kota-kota besar di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.
Sekitar 25 persen dana akan digunakan untuk dana tambahan biaya pengembangan gedung dan layanan rumah sakit yang sudah ada. Dan sisanya sebesar 25 persen dana digunakan untuk dana tambahan pembiayaan pembangunan gedung rumah sakit baru.
PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK)
Direktur PT Wulandari Bangun Laksana Leonardus Sutarman menyebut, Perseroan berkomitmen untuk membangun produk dan layanan berkualitas dan bernilai tambah untuk para pemangku kepentingan usai menjadi perusahaan terbuka.
ADVERTISEMENT
"Perseroan membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sehingga memberikan dampak positif kepada pembangunan kota dan lingkungan. Menjaga, membela kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk pemegang saham, penyedia, pelanggan, penyalur, pemerintah, karyawan, dan lingkungan," sambung Sutarma.
Saham PT Wulandari Bangun Laksana Tbk mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik, bahkan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar 25,37 kali dari nilai penjatahan terpusat.
PT Wulandari Bangun Laksana Tbk melepas sebanyak 2.750.000.000 saham melalui IPO. Target dana yang diperoleh dari hasil IPO ini sebesar Rp2 75 miliar setelah dikurangi dengan biaya IPO, rencananya akan digunakan sekitar sebesar Rp 100 miliar untuk pembelian tanah seluas sekitar 1,2 hektare di wilayah kota Balikpapan dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Pembelian tanah akan meningkatkan jumlah land bank yang telah dimiliki Perseroan, sehingga dapat mendukung rencana ekspansi Perseroan di masa yang akan datang untuk menangkap peluang bisnis dari pengembangan Ibukota Negara (IKN). sedangkan sisa-nya akan digunakan untuk operasional dan modal kerja Perseroan.
PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT)
Komisaris Utama PT Citra Borneo Utama Tbk Vallauthan Subraminam berharap, Perseroan dapat memberikan dampak yang positif pada pengembangan pasar modal Indonesia yang menjadi pilihan investasi bagi para investor.
"Kami juga mengutamakan prinsip-prinsip keberlanjutan, bisnis untuk menjadi pemain utama dan terkemuka industri hilirisasi minyak sawit," tambah Vallauthan.
Emiten hilirisasi minyak sawit ini mematok harga penawaran saham sebesar Rp 690 per lembar. PT Citra Borneo menargetkan total dana IPO sebanyak-banyaknya Rp 900 miliar. Sekitar 54 persen akan digunakan untuk pembangunan refinery extension, dan sisa-nya untuk peningkatan modal kerja.
ADVERTISEMENT
PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR)
Owner PT Menthobi Karyatama Raya Tbk M Khairnadif Kasyfillah menargetkan perusahaan menjadi agrobisnis terbesar yang fokus pada aspek berkelanjutan. Ia mengklaim Menthobi adalah perusahaan pertama Maktour Group yang tercatat di BEI.
"Kami menyadari juga bahwa menjadi perusahaan publik memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Kami berkomitmen terus menjaga amanah yang diberikan kepada kami," paparnya.
Dengan dukungan investor, menjadi modal mengembangkan perusahaan agar berkontribusi untuk para pemangku kepentingan seperti petani dan masyarakat sekitar. Kontribusi ini untuk kemajuan daerah dan Indonesia.