Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Simak! Rekomendasi Saham BUMI Resources Usai Salim Group Masuk Jadi Investor
12 Oktober 2022 10:56 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Saham PT BUMI Resources Tbk (BUMI) bergerak berfluktuatif sejak pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (12/9). Hal ini terjadi setelah Salim Group resmi masuk sebagai investor BUMI Resources dengan menyuntikkan modal Rp 24 triliun.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dilakukan setelah para pemegang saham menyetujui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa (11/10).
Dalam hal ini BUMI Resources akan menambah sahamnya sebesar 200 miliar saham biasa seri C dengan harga pelaksanaan Rp 120 per saham atau setara Rp 24 triliun.
Saham tersebut pun akan diserap oleh 2 perusahaan yang dikendalikan Salim Group yang berbasis di Hong Kong yakni Mach Energy Limited (MEL) dan Treasure Global Investements Limited (TGIL). Keduanya akan memiliki masing-masing kepemilikan 85 persen dan 15 persen saham yang dilepas BUMI Resources.
Lalu bagaimana rekomendasi dan prospek saham BUMI Resources ke depan?
Vice President INFOVESTA Wawan Hendrayana melihat private placement dari Salim Group membuat pemegang saham publik terdilusi hingga 50 persen. Artinya, earning atau book value per share (EPS/BVPS) langsung turun.
ADVERTISEMENT
"Wajar kalau koreksi dulu, apalagi salim masuk di harga Rp 120-an. Placement Salim Group memang membuat koreksi, tetapi yang masih yakin dengan potensi pertumbuhan bumi oleh harga batu bara masih mau melakukan buy on weakness," ujar Wawan saat dihubungi kumparan, Rabu (12/10).
Wawan melihat prospek saham BUMI tetap menarik oleh harga batu bara yang tinggi, sehingga pendapatan BUMI akan naik tinggi dibanding tahun sebelumnya. Investor akan terus berhitung dengan potensi pendapatan untuk memproyeksi profitabilitas saham BUMI.
Secara fundamental, Wawan menyebut masih banyak emiten batu bara lain yang lebih baik. Investor yang menarik BUMI harus siap dengan volatilitas yang ada, karena pergerakan sahamnya tidak hanya oleh faktor prospek bisnis.
"Saya pribadi lebih sarankan ke ADRO, ITMG, atau PTBA. Saham BUMI masih wait and see, meskipun pendapatan naik, EPS dan BVPS turun oleh kenaikan lembar saham," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM mengungkapkan, masuknya Salim Group sebagai pemegang saham BUMI melalui private placement menguntungkan BUMI ke depannya, karena nilai Rp 24 triliun tersebut bisa memangkas liabilitas serta memperkuat ekuitas emiten.
"Terkait BUMI sama halnya dengan emiten batu bara lain kinerja akan sangat bergantung pada fluktuasi harga batu bara dunia. Komoditi memang agak riskan untuk jangka panjang apalagi saat ini harga batu bara masih berada di level puncak," imbuh Roger.
Menurut Roger, BUMI direkomendasikan untuk jangka pendek. Namun tidak menutup kemungkinan apabila BUMI memiliki agenda diversifikasi ke depannya, bisa menjadi peluang investasi jangka menengah atau panjang.
****
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.
ADVERTISEMENT