Simpanan Warga RI di Bank Tembus Rp 8.460 T per Oktober 2024, Melambat ke 6%

24 November 2024 17:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas menunjukan pecahan Dolar AS dan Rupiah di kawasan Kwitang, Jakarta, Senin (18/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas menunjukan pecahan Dolar AS dan Rupiah di kawasan Kwitang, Jakarta, Senin (18/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Total simpanan masyarakat Indonesia di perbankan per Oktober 2024 mencapai Rp 8.460 triliun, melambat ke angka 6 persen (year on year/yoy) dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,7 persen (yoy). Simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) ini terdiri dari giro, tabungan, dan simpanan berjangka dalam bentuk mata uang rupiah maupun valas.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), Minggu (24/11), total giro masyarakat di bank mencapai Rp 2.530,4 triliun per Oktober 2024, tumbuh melambat 5,5 persen (yoy) dibandingkan September 2024 yang tumbuh 8,0 persen (yoy).
Sementara tabungan masyarakat di bank per Oktober 2024 mencapai Rp 2.793,7 triliun atau tumbuh 7,4 persen (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 7,2 persen (yoy).
Untuk simpanan berjangka, totalnya mencapai Rp 3.136,5 triliun per Oktober 2024 atau melambat ke 5,1 persen (yoy), dari bulan sebelumnya tumbuh 5,3 persen (yoy).
Berdasarkan mata uangnya, total DPK di bank dalam bentuk rupiah sebesar Rp 7.182 triliun, dan variabel valuta asing (valas) sebesar Rp 1.278 triliun.
Total rupiah di bulan Oktober 2024 merangkak naik dibanding September 2024 yang hanya sebesar Rp 7.154 triliun. Sementara total valas di Oktober 2024 malah menurun dibandingkan September 2024 sebesar Rp 1.279 triliun.
ADVERTISEMENT
"Penghimpunan DPK pada Oktober 2024 tercatat sebesar Rp 8.460 triliun, atau tumbuh 6,0 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,7 persen (yoy)," tulis Bank Indonesia (BI) dalam laporan Uang Beredar.
Lebih lanjut berdasarkan golongan nasabah, paling banyak DPK berasal dari korporasi yakni Rp 3.897,1 triliun per Oktober 2024. Namun, jumlah tersebut melambat ke 12,8 persen (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 13,5 persen (yoy).
Sementara untuk perorangan, jumlahnya mencapai Rp 4.082,4 triliun, juga melambat ke 0,5 persen (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 0,6 persen (yoy).
Secara rinci, giro tumbuh sebesar 5,5 persen (yoy) atau sebesar Rp 2.530 triliun setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 8 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Tabungan tumbuh sebesar 7,4 persen (yoy) atau sebesar Rp 2.793 triliun, meningkat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 7,2 persen (yoy).
Selain itu, simpanan berjangka tumbuh 5,1 persen (yoy) atau sebesar Rp 3.136 triliun, setelah tumbuh 5,3 persen (yoy) pada September 2024 lalu.