Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Singapura Beri Insentif Miliaran Dolar untuk Startup IPO, Bagaimana dengan RI?
9 Oktober 2021 12:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemerintah Singapura mengumumkan telah menyediakan paket insentif senilai total 1,5 miliar dolar Singapura atau setara USD 1,1 miliar bagi startup yang mau melantai di bursa Singapura (Singapore Exchange). Paket insentif tersebut berasal dari dana pemerintah Singapura dan juga perusahaan investasi terkemuka, Temasek.
ADVERTISEMENT
Adanya insentif tersebut pun bisa menjadi ancaman bagi Bursa Efek Indonesia (BEI), sebab ada kemungkinan unicorn asal Indonesia justru tertarik untuk IPO di Singapura ketimbang di negeri sendiri.
Meski demikian, pihak BEI menyatakan tetap optimistis bahwa pasar modal Tanah Air masih cukup menarik bagi perusahaan yang ingin mencari tambahan pendanaan lewat IPO.
“Kami berharap Indonesia senantiasa menjadi negara pilihan investasi. Selain itu Indonesia diharapkan juga menjadi pilihan sarana peningkatan value perusahaan bagi perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/10).
Menurut Nyoman, adanya dukungan dan komitmen dari pemerintah, regulator terkait, serta masih tingginya gairah pasar modal Indonesia, dinilai sebagai faktor positif bagi pertumbuhan pasar modal Indonesia.
Nyoman merinci hingga saat ini sudah ada 750 Perusahaan Tercatat yang mencatatkan sahamnya di Bursa, dan salah satunya merupakan unicorn Indonesia yaitu PT Bukalapak Tbk (BUKA).
ADVERTISEMENT
Sedangkan di pipeline saham Bursa, sampai dengan 1 Oktober 2021 masih terdapat 24 perusahaan yang sedang dievaluasi dan mengantri untuk melantai di BEI tahun ini.
Untuk menarik lebih banyak startup agar mau IPO, Nyoman mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai terobosan untuk mengakselerasi peningkatan jumlah Perusahaan Tercatat, mulai dari infrastruktur peraturan, pengembangan fitur-fitur tambahan notasi khusus, klasifikasi Perusahaan Tercatat dan kajian SPAC.
“Kemudahan akses Pasar Modal Indonesia, jumlah Perusahaan Tercatat dan jumlah investor yang bertumbuh di Indonesia pada saat ini, perlu kita jaga bersama momentum kebangkitannya,” ujar Nyoman.