Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Singapura Setop Impor Babi Indonesia Usai Terdeteksi Demam dari Afrika
20 April 2023 20:20 WIB
·
waktu baca 2 menit![Ilustrasi babi. Foto: Ivan Protsiuk/Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gfd7f8y1snhg7haxmq77rv3y.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pengumuman penyetopan ini diterbitkan SFA di website resminya per hari ini, Kamis (20/4). “Sehubungan dengan deteksi (ASF) tersebut, SFA telah menghentikan impor babi dari Pulau Bulan sementara investigasi di peternakan sedang berlangsung,” tulis SFA dalam surat edaran.
Untuk itu, SFA mengimbau bagi perusahaan setempat yang mengimpor babi untuk memastikan produk daging babi diproses dengan panas atau retort/kalengan.
“Harap pastikan bahwa produk tersebut telah menjalani perlakuan panas setidaknya pada suhu inti 70°C dan dipertahankan setidaknya selama 30 menit,” tambah SFA.
Pasalnya, parameter perlakuan panas ini cukup untuk menonaktifkan virus ASF yang mungkin ada di daging babi, sesuai dengan pedoman World Organization for Animal Health (WOAH).
Atas hal tersebut, SFA juga telah menghubungi otoritas yang berwenang dari negara lain yang berdagang dengan Singapura, untuk meyakinkan mereka bahwa produk daging babi kami tetap memenuhi syarat untuk diekspor.
ADVERTISEMENT
Adapun Pulau Bulan, Batam memang memiliki potensi yang besar dalam hal ekspor babi. Di mana, setiap harinya, terdapat 1.000 ekor babi yang diekspor.
Bahkan Badan Karantina Pertanian Kementan, Kementan mencatat, pernah melakukan seremoni pelepasan ekspor babi potong sebanyak 985 ekor atau senilai Rp 3,5 miliar tujuan Singapura.