Singgung IMF, Prabowo: Terkadang Barat Tidak Cinta Sama Kita

12 Januari 2024 11:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres 02, Prabowo Subianto, saat menghadiri acara 'Konsolidasi Relawan Prabowo-Gibran Provinsi Bengkulu' yang digelar di Balai Buntar, Bengkulu, Kamis (11/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Capres 02, Prabowo Subianto, saat menghadiri acara 'Konsolidasi Relawan Prabowo-Gibran Provinsi Bengkulu' yang digelar di Balai Buntar, Bengkulu, Kamis (11/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menuturkan, tidak merasa dirinya anti barat. Menurutnya permasalahan terlenanya Indonesia dengan produk ataupun saran dari barat, terjadi karena banyak masyarakat yang tidak cinta dengan negara sendiri.
ADVERTISEMENT
Hal itu ia sampaikan saat berdialog bersama para pengusaha di forum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta pada Jumat (12/1). Prabowo mengatakan, membahas ketidakpercayaan Indonesia atas solusi yang ditawarkan oleh Perum Bulog kala menghadapi krisis pangan akhir 1990-an.
Saat itu, program swasembada era Soeharto dibongkar karena harus menyerah dengan Dana Moneter International (IMF).
“Makanya pengelolaan yang sudah baik di zaman Pak Harto kenapa dibongkar, yang bener waktu itu Bulog melaksanakan operasi pengendalian, harga petani baik, tapi konsumen di kota juga dijaga. Tapi waktu itu kita menyerah kepada IMF (International Monetary Fund),” jelas Prabowo.
Meski begitu, Prabowo mengatakan, dirinya bukan anti barat. “Saya cinta dengan barat. Masalahnya barat kadang-kadang nggak cinta sama kita. Aku suka makan Burger King aku suka,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tapi kadang-kadang menurut Prabowo, Barat seakan tak peduli, seperti soal keberpihakan pengelolaan pupuk yang seharusnya ke petani. “Jangan pupuk banyak perantaranya dan Jangan dibiarkan diperdagangkan itu pupuk subsidi untuk rakyat,” tegas dia.