Singkong Petani Sulsel Akan Masuk Mayora Group

23 November 2018 19:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panen singkong Kediri (Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
zoom-in-whitePerbesar
Panen singkong Kediri (Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
ADVERTISEMENT
Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mendukung kerja sama terkait pemberian fasilitas kredit serta pengembangan budi daya singkong untuk industri.
ADVERTISEMENT
Hal ini dilakukan dengan perjanjain kerja sama antara Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), Koperasi Mitra Santri Nasional (KMSN), serta PT Nutrindo Bogarasa (Mayora Group),
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan, hal ini dilakukan dalam rangka kemitraan ekonomi di Provinsi Sulawesi Selatan. Pada tahap awal ini diproyeksikan seluas 500 hektare (ha) lahan singkong yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan Mayora Group.
“Kemitraan budi daya singkong merupakan salah satu wujud nyata implementasi kemitraan ekonomi umat,” ujar Rudy di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (23/11).
MoU kemitraan budidaya singkong antara Bank Sulselbar, Mayora Group, dan Koperasi Santri Mitra Nasional (KMSN). (Foto: Dok. Humas Kemenko Perekonomian)
zoom-in-whitePerbesar
MoU kemitraan budidaya singkong antara Bank Sulselbar, Mayora Group, dan Koperasi Santri Mitra Nasional (KMSN). (Foto: Dok. Humas Kemenko Perekonomian)
Dalam kerja sama ini, PT Nutrindo Bogarasa (Mayora Group) akan bertindak sebagai offtaker yang memberi kepastian beli dan harga kepada petani, sesuai dengan kualitas singkong yang dihasilkan oleh petani dengan standar yang ditetapkan perseroan.
ADVERTISEMENT
Sementara Bank Sulselbar akan berperan memberikan dukungan pembiayaan, yakni para petani berharap mendapatkan bunga yang rendah dan skema bayar saat panen (yarnen).
Koperasi Mitra Santri Nasional (KMSN) akan berperan sebagai operator lapangan dan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani. Santri sebagai supervisor dan tenaga lapangan akan mengatur jadwal tanam dan panen, penentuan bibit, pupuk dan teknik budidaya menghasilkan produksi yang maksimal.
Rudy berharap, para petani akan memperoleh dukungan pembiayaan, pendampingan usaha, akses pemasaran, maupun penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan.
“Pemerintah berkomitmen untuk mendukung penyediaan prasarana dan sarana produksi maupun alat mesin pertanian, dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku singkong kepada Mayora Group," jelasnya.