Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed Makin Kuat

8 September 2024 13:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 New York Federal Reserve Bank Foto: REUTERS/Brendan McDermid
zoom-in-whitePerbesar
New York Federal Reserve Bank Foto: REUTERS/Brendan McDermid
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sinyal pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (Fed Funds Rates/FFR) semakin kuat. Para pembuat kebijakan Federal Reserve/The Fed pada hari Jumat mengisyaratkan mereka siap untuk memulai serangkaian pemotongan suku bunga pada pertemuan berikutnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters pada Sabtu (8/9), pejabat The Fed diproyeksi akan memangkas FFR sebesar 25 basis poin (bps). Adapun, para pembuat kebijakan telah mempertahankan suku bunga pinjaman acuan Fed dalam kisaran 5,25 persen-5,50 persen sejak Juli 2023.
Inflasi AS mereda dan kembali ke target sasaran The Fed. Tingkat pengangguran, yang sebesar 3,5 persen ketika Fed berhenti menaikkan suku bunga, kini telah naik menjadi 4,2 persen, dan pertumbuhan lapangan kerja bulanan telah melambat.
Para bankir telah mengubah kebijakan moneter, menyelesaikan peralihan mereka dari fokus sebelumnya pada penurunan inflasi menjadi fokus pada dukungan lapangan kerja.
"Saat ini sudah tepat untuk mengurangi tingkat pembatasan dalam kebijakan dengan mengurangi kisaran target suku bunga dana federal," kata Presiden Fed New York, John Williams dalam acara Council on Foreign Relations.
ADVERTISEMENT
Berbicara di Universitas Notre Dame, Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan The Fed bisa melakukan pemangkasan berturut-turut, atau pemangkasan yang lebih besar.
“Saya adalah pendukung kuat kenaikan suku bunga di awal ketika inflasi meningkat pada tahun 2022, dan saya akan mendukung pemotongan suku bunga di awal jika itu tepat," kata Waller.
Presiden Fed Chicago, Austan Goolsbee, yang selama berbulan-bulan memberi isyarat bahwa ia berpikir suku bunga perlu diturunkan, juga mengatakan ingin mengkalibrasi kebijakan berdasarkan data yang masuk.
"Saya kira yang terpenting bukanlah hanya apa yang terjadi pada pertemuan berikutnya," kata Goolsbee.