Sinyal Pulih Industri Tekstil, Tumbuh 4,64 Persen di Kuartal I 2025

8 Mei 2025 20:22 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pabrik tekstil. Foto: Frame China/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pabrik tekstil. Foto: Frame China/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Industri tekstil dan pakaian jadi (TPT) mulai menunjukkan sinyal pemulihan. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), industri TPT tumbuh 4,64 persen (yoy) di kuartal I 2025, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 2,64 persen (yoy). Kontribusi TPT terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal I 2025 mencapai 0,99 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Direktur Jendral Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Taufik Bawazier, mengatakan industri TPT masih menjadi salah satu sektor industri andalan dalam menopang perekonomian nasional. Adapun ekspor TPT hingga Februari 2025 tercatat mencapai USD 2,03 miliar, meningkat sebesar 2,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kinerja neraca perdagangan TPT juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 20,99 persen atau setara USD 0,78 miliar. Capaian ini diraih di tengah tantangan global, seperti ketidakpastian pasar ekspor akibat penerapan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat serta konflik geopolitik yang sedang berlangsung," ujar Taufik dalam keterangannya saat meresmikan pabrik tekstil PT Rama Putera Berjaya di Rancaekek, Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/5).
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Taufik Bawazier di Jakarta, Senin (13/1/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
Taufik menyampaikan, dari sisi investasi, sektor TPT juga mengalami pertumbuhan positif. Pada tahun 2024, Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor ini meningkat sebesar 109,97 persen, sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mengalami penurunan 9,21 persen. Secara total, investasi sektor TPT tumbuh sebesar 107,71 persen, mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang industri ini.
ADVERTISEMENT
"Adapun penyerapan tenaga kerja di sektor TPT mencapai 3,97 juta orang, yang merupakan 19,87 persen dari total tenaga kerja industri manufaktur nasional hingga Agustus 2024," jelasnya.
Ia menyampaikan, PT Rama Putera Berjaya juga melakukan langkah strategis dalam merealisasikan investasi sebesar Rp 530,4 miliar, dengan kapasitas produksi mencapai 33,2 ribu ton benang dan 60 juta meter kain grey per tahun. Investasi ini telah menciptakan 1.250 lapangan kerja baru dan menjadi kontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
"Kami berharap langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi pelaku industri TPT lainnya, serta mendapat dukungan penuh dari Kementerian dan Lembaga terkait demi kemajuan industri nasional," kata Taufik.
Dirinya juga menyampaikan, Kemenperin mendukung penguatan sektor TPT nasional melalui sejumlah program strategis, antara lain Transformasi menuju Industri 4.0, melalui pemanfaatan teknologi kunci seperti artificial intelligence, novel fabrics, Internet of Things (IoT), rapid data analysis, mobilecommerce, virtual/augmented reality, online vector editors, 3D printing, blockchain, dan sustainability.
ADVERTISEMENT
"Peningkatan kompetensi SDM industri, Persiapan menuju dekarbonisasi dan ekonomi sirkular, termasuk penguatan praktik keberlanjutan di seluruh rantai nilai, Program restrukturisasi mesin dan peralatan industri TPT, yang telah dilaksanakan sejak tahun 2021 dan akan terus diperluas di tahun anggaran 2025," katanya
Pada tahun 2024, program restrukturisasi ini telah diperluas untuk mencakup industri pertenunan dan rajut, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 28,7 miliar untuk 49 perusahaan industri penerima.