news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Skema Masih Digodok, Merger BUMN Karya Stagnan Imbas Danantara

5 Maret 2025 16:40 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Brantas Abipraya (Persero) Sugeng Rochadi. Foto: Brantas Abipraya
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Brantas Abipraya (Persero) Sugeng Rochadi. Foto: Brantas Abipraya
ADVERTISEMENT
Perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang konstruksi alias BUMN Karya tengah menggodok skema merger BUMN bersama konsultan keuangan. Namun prosesnya stagnan imbas pembentukan Danantara.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Brantas Abipraya (Persero) Sugeng Rochadi menjelaskan kondisi skema merger BUMN karya tersebut usai mendapat pertanyaan dari Anggota Komisi VI DPR Fraksi PKS Rizal Bawazier.
Rizal mempertanyakan soal kesanggupan BUMN Karya terhadap rencana merger. Sugeng menjawab bahwa pihak Brantas Abipraya hingga kini masih dalam proses pendalaman dengan konsultan keuangan terkait rencana merger, di mana Kementerian BUMN masih memiliki banyak skenario.
"Kementerian BUMN ada skenario pengelompokannya dan hari ini saya lihat juga sudah stagnan akibat dari Danantara itu berdiri. Jadi isu yang berikutnya kelihatannya satu jadi tujuh, tujuh jadi satu," kata Sugeng saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR , Rabu (5/3).
Pekerja konstruksi Waskita Karya saat menuntaskan penggarapan jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated tahap II. Foto: Dok. Waskita Karya
Adapun rencana awalnya 7 BUMN Karya akan disatukan menjadi 3 perusahaan, yakni PT Waskita Karya akan dilebur ke PT Hutama Karya, PT Nindya Karya dan PT Brantas Abipraya dilebur ke PT Adhi Karya, sedangkan PT Wijaya Karya atau WIKA akan dilebur ke PT PP.
ADVERTISEMENT
Namun, kata Sugeng, Kementerian BUMN mencanangkan skenario terbaru dari merger BUMN Karta, yakni menggabungkan seluruh 7 perusahaan tersebut ke dalam satu tubuh atau entitas.
Skema penggabungan Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson. Dia menyebutkan, perusahaan masih mengkaji bersama konsultan terkait pembagian arah korporasi dari masing-masing BUMN Karya yang akan dilebur.
Hanya saja, kata Entus, terdapat skenario terbaru dari Kementerian BUMN yang ingin menciptakan satu holding yang akan memayungi seluruh BUMN Karya.
"Kemarin ada apakah ini wacana atau informasi baru, mungkin akan juga dibentuk satu holding baru. Ada satu holding baru di mana nanti urutannya ini ada tujuh," jelasnya.
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Muhammad Hanugroho. Foto: Instagram/@infoperumnas
Di sisi lain, Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho mengatakan terlepas dari berbagai skenario yang ada, perusahaan masih akan fokus menyehatkan kinerja keuangan terlebih dahulu melalui serangkaian proses restrukturisasi dan divestasi.
ADVERTISEMENT
"Kalau mengenai konsep terkait dengan merger dan akuisisi, artinya kan ini kita harus background-nya dulu, background kita dengan rencana penyehatan keuangan," tutur Hanugroho.
Senada, Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito juga akan menyetujui apa pun keputusan Kementerian BUMN terkait merger BUMN Karya sambil memperbaiki kinerja keuangannya. Menurutnya, perusahaan pelat merah sudah saatnya dipangkas.
"Mungkin dalam 2-3 tahun ke depan, saya meyakini bahwa masing-masing Karya ini untuk tumbuh menjadi lebih besar, karena makanannya makin kecil, sehingga memang mau tidak mau jumlah BUMN Karya in memang harus sedikit dikurangin, saya setuju," jelasnya.
"Kami baru fokus kepada penyehatan kami sendiri supaya nanti apa pun keputusannya dari pemegang saham, baik masyarakat maupun holding dan sebagainya, kami tidak menjadi virus," kata Agung.
ADVERTISEMENT