SKK Migas Bidik Lifting Minyak 596 Ribu BOPD di 2024, di Bawah Target APBN

12 Januari 2024 18:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers awal tahun 2024 SKK Migas, Jumat (12/1/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers awal tahun 2024 SKK Migas, Jumat (12/1/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
SKK Migas menetapkan Work Program & Budget (WP&B) 2024 lifting minyak dan gas bumi (migas) di tahun ini di bawah target APBN 2024. Lifting minyak ditetapkan 596 ribu barel per hari (BOPD) atau berada di bawah target APBN.
ADVERTISEMENT
Sebab, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah meningkatkan target lifting minyak di APBN 2024 dari sebelumnya 625 ribu barel, menjadi 635 ribu barel.
Deputi Eksploitasi SKK Migas, Wahju Wibowo, menuturkan dalam WP&B yang dibahas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), disepakati lifting minyak sebesar 596 BOPD.
Sementara lifting gas dalam WP&B 2024 ditentukan sebesar 5.544 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), juga di bawah target salur gas di APBN 2024 yang sebesar 5.785 MMSCFD.
Wahju mengakui, target WP&B di tahun ini juga relatif turun dari realisasi lifting minyak di tahun 2023 lalu yang mencapai 605 ribu BOPD. Realisasi tersebut juga di bawah APBN 2023 dan WP&B.
"Seluruh KKKS mengajukan usulannya dan kita evaluasi dengan segala diskusi dan dinamikanya, dijumlah ternyata sekitar 596 (ribu BOPD), dilihat dengan 605 ribu BOPD relatif turun," ungkap Wahju saat konferensi pers, Jumat (12/1).
ADVERTISEMENT
Pekerja mengecek lokasi penerapan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Pertamina EP Sukowati Field, Bojonegoro, Jawa Timur. Foto: Budi Candra Setya/ANTARA FOTO
Wahju menjelaskan, pihaknya sudah berupaya meningkatkan angka yang tercantum dalam WP&B dari usulan awal KKKS dengan melihat recovery plan untuk meningkatkan produksi.
"Semua program itu kita bungkus dalam program filling the gap. Biasanya setiap tahun bisa tambah 15 ribu sampai 20 ribu di atas apa yang jadi capaian WP&B," tutur Wahju.
Wahju mengakui saat ini ada beberapa masalah yang menghadang lifting migas nasional, salah satunya fenomena banjir di Sumatera yang menghilangkan potensi lifting 7 ribu BOPD.
"Ada berapa rig sekitar 7 yang saat ini terhalang dan tidak bisa bekerja karena terkepung banjir. Beberapa rig sudah force majeure terkait dengan banjir yang ada di Sumatera," ungkap Wahju.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menambahkan diskusi dengan KKKS terkait WP&B ini berlangsung sengit. Dengan program filling the gap ini, KKKS harus mengejar lifting hingga 39 ribu dari target APBN 2024.
ADVERTISEMENT
"Ini yang harus kita cari dengan program filling the gap tadi itu yang mudah mudah-mudahan dengan jumlah pengeboran realisasi percentage seperti tahun-tahun sebelumnya dan ini lebih tinggi," terang Dwi.
"Kita akan bisa komitmen untuk tidak turun dari 605 (ribu BOPD) produksi dari tahun kemarin, dan mudah-mudahan bisa mendapatkan tambahan dari Tangguh Train 3 yang juga punya produksi kondensat dan juga forel yang akan jalan tahun ini," tambahnya.