SKK Migas Dorong Peningkatan SDM Lokal Sektor Migas

4 Oktober 2019 22:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Komitmen pemberdayaan tenaga kerja dari dalam negeri tetap dipegang oleh SKK Migas Foto: Dok. SKK Migas
zoom-in-whitePerbesar
com-Komitmen pemberdayaan tenaga kerja dari dalam negeri tetap dipegang oleh SKK Migas Foto: Dok. SKK Migas
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam rangka meningkatkan daya saing global, pengoptimalan tenaga kerja nasional di industri migas tetap menjadi prioritas. Upaya itu diwujudkan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dengan mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan rekrutmen pekerja dari warga sekitar wilayah kerja. Caranya, KKKS diminta memberikan pelatihan dan keterampilan terhadap warga di sekitar wilayah kerja supaya mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.
ADVERTISEMENT
Hal itu sejalan dengan UU No 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan, yakni pengembangan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) lokal mempunyai peranan penting mewujudkan tujuan pembangunan nasional serta kemajuan industri hulu migas.
“Itu sejalan dengan arahan presiden yang menekankan terkait pentingnya penyerapan tenaga kerja lokal di industri hulu migas,” ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.
com-karyawan SKK Migas Foto: Dok. SKK Migas
Bahkan, belum lama ini Presiden Joko Widodo meminta SKK Migas memprioritaskan pekerja lokal. Salah satunya di proyek pengembangan lapangan gas Blok Masela yang dikelola oleh Inpex Corporation. Investor asal Jepang itu diminta memperbanyak konten lokal dalam pembangunan ladang gas yang terletak di perairan Arafura, Maluku. Selain itu, Jokowi juga berpesan agar mereka memberdayakan tenaga kerja di daerah setempat.
ADVERTISEMENT
Upaya pengembangan talenta-talenta lokal tidak hanya menjadi kewajiban SKK Migas. Peran pemberdayaan pekerja ini juga harus didukung seluruh pihak. Di samping pelatihan dan keterampilan dilakukan oleh KKKS, peran pemerintah juga diperlukan dalam menyediakan kurikulum pendidikan vokasi khususnya di industri migas supaya tercipta SDM unggul dan berdaya saing. Terlebih lagi, tahun ini pemerintah punya target mengembangkan SDM unggul yang bertujuan meningkatkan kompetisi di level global. Ini sejalan dengan tuntutan industri hulu migas yang SDM maupun teknologinya selalu ditantang untuk selalu memiliki kompetensi tinggi sesuai standar kerja.
com-Daya Saing Tenaga Kerja Lokal Terus Ditingkatkan SKK Migas Foto: Dok. SKK Migas
Hingga saat ini, komitmen pemberdayaan tenaga kerja dari dalam negeri tetap dipegang oleh SKK Migas dengan mempertahankan rasio penggunaan tenaga kerja asing (TKA) tidak lebih dari 4 persen. Kendati begitu, SKK Migas juga tetap tetap memberikan ruang tenaga kerja dari luar negeri dengan syarat harus melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Hulu Migas (LSP Hulu Migas).
ADVERTISEMENT
LSP Hulu Migas tersebut merupakan wadah kegiatan pengembangan kompetensi SDM melalui program sertifikasi kompetensi kegiatan industri hulu migas. Karena proyek strategis nasional maka seluruh program KKKS harus melalui persetujuan dari pemerintah yang diwakili SKK Migas.
Berdasarkan data SKK Migas, tenaga kerja asing di industri hulu migas persentasenya sangat kecil dibandingkan dari dalam negeri. Sebagai perbandingan, jumlah tenaga kerja asing di sektor hulu migas pada 2016 hanya sebanyak 668 orang. Setahun berikutnya 405 orang dan tahun lalu sebesar 337 orang.
Sementara, jumlah anak bangsa yang menjadi pekerja di sektor hulu migas pada 2016 mencapai 29.863 orang, kemudian di tahun 2017 sebanyak 26.811 orang dan di tahun 2018 mencapai 24.739 orang. Sedangkan semester I tahun 2019 tetap prioritas yakni sebanyak 22.345 orang. Adapun mayoritas tenaga kerja asing berada pada usia expert yakni di atas 45 tahun dan berperan pada rumpun fungsi proyek seperti operasi dan engineering. Sementara SDM lokal berada di usia produktif dengan terus mendapatkan pengembangan.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, SKK Migas juga memberikan program technical development exchange (TDE) yakni meningkatkan kualitas SDM lokal melalui pertukaran tenaga kerja asing tujuannya untuk memenuhi kompetensi berstandar internasional.
Peran tenaga kerja lokal memang dibutuhkan dalam meningkatkan pembangunan nasional. Meski begitu optimalisasi peran tenaga kerja nasional juga harus didukung dari segi investasi di tengah rendahnya harga minyak dunia saat ini. Pasalnya apabila dilihat dari kurun waktu tiga tahun terakhir, pekerja migas terus menurun. Untuk mendukung investasi pemerintah diharapkan terus berbenah supaya proses perizinan usaha lebih mudah dan memberikan kepastian investasi untuk mendongkrak pemberdayaan SDM lokal.
“Kemudahan berinvestasi dan kepastian regulasi merupakan salah satu kunci untuk menarik investasi masuk sehingga pada akhirnya dapat kembali menyerap tenaga kerja,” tutur Komaidi Notonegoro Direktur Eksekutif ReforMiners Institute.
ADVERTISEMENT
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan SKK Migas.