SKK Migas Kebut Reaktivasi Sumur Nganggur untuk Tambah Produksi RI

30 Oktober 2024 10:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat berbincang bersama media, Selasa (29/10/2024). Foto:  Fariza/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat berbincang bersama media, Selasa (29/10/2024). Foto: Fariza/kumparan
ADVERTISEMENT
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membidik reaktivasi idle well alias sumur nganggur untuk menambah produksi migas nasional, demi mencapai swasembada energi.
ADVERTISEMENT
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mencatat terdapat 6.402 sumur idle di Indonesia, 4.457 sumur di antaranya sudah teridentifikasi memiliki potensi, dan 1.040 sumur masih dalam evaluasi.
Rinciannya, 4.886 sumur idle dimiliki oleh Pertamina Group, di mana sumur yang masih memiliki potensi sebanyak 4.200 sumur sekitar 2,23 barel oil per day (BOPD) per sumur.
Sementara 1.516 sumur idle dimiliki KKKS selain Pertamina, dengan jumlah sumur yang masih berpotensi sebesar 257 sumur, sementara 1.040 sumur masih dalam proses evaluasi.
"Idle field dan idle well ini kita kejar, tentu saja ini yang kita identifikasi bahwa nanti akan kita bisa garap berapa persen dari yang ada itu nanti tinggal diskusi kita sama KKKS," ujar Dwi saat berbincang bersama media, Selasa (29/10).
ADVERTISEMENT
Dwi menyebut targetnya terdapat 1.000-1.500 sumur idle yang bisa direaktivasi setiap tahunnya. Hal ini merupakan salah satu upaya yang tercantum dalam strategi jangka pendek peningkatan produksi migas.
"Saat ini ada potensi di 4.000, sekitar 200 itu yang ada yang dikerjakan oleh Pertamina sendiri yang targetnya setiap tahun 1.000," kata Dwi.
Selain Pertamina, dia berharap mitra kerja lain juga bisa ikut membantu menggarap sumur idle tersebut. Setidaknya, seluruh sumur idle ini bisa selesai tergarap semuanya pada tahun 2028.
Meski demikian, Dwi menegaskan hasil produksi sumur idle ini tidak akan sebesar sumur baru. Sebab sumur idle merupakan sumur yang sudah tidak aktif dalam jangka waktu yang lama, sehingga dampaknya terhadap produksi tidak akan signifikan.
ADVERTISEMENT
Dia mengungkapkan hasil reaktivasi sumur idle yang sudah dilakukan hingga 2023 terbagi menjadi beberapa kelompok. Pertama, 45 persen memberikan dampak sekitar 10 BOPD, kemudian 6 persen 10-20 BOPD, 18 persen lebih dari 20 BOPD, sementara sisanya 31 persen tidak ditemukan alias gagal.
"Jadi di antara yang sudah dilakukan untuk 1.400 sumur ya, di 2024 ini itu 31 persen artinya gak sukses yang hampir 70 persen dengan terbagi seperti itu," ungkap Dwi.
Dwi mengatakan, percepatan reaktivasi sumur idle ini didukung oleh Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 110 Tahun 2024 yang menetapkan jangka waktu penemuan yang belum dikembangkan, serta plan of development (PoD) yang nganggur bisa diambil alih oleh pemerintah.
Dengan begitu, Dwi berharap reaktivitasi sumur dan lapangan idle ini bisa sedikit membantu misi Presiden Prabowo Subianto mencapai swasembada energi dengan peningkatan produksi migas nasional.
ADVERTISEMENT
"Jadi ini bagian dari 100 hari yang Pak Presiden nanti bisa menjelaskan di sini, nanti akan ada komitmen tambahan di 100 hari ini yang tentu saja baik short term, mid term, dan long term," tutur Dwi.