Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
SKK Migas Sambut Rencana Bahlil Alihkan Ekspor Minyak Mentah untuk Dalam Negeri
8 Maret 2025 10:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas ) menyambut baik rencana Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengalihkan ekspor minyak mentah untuk dikelola di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodiputro, mengatakan selama ini pembagian kontrak antara pemerintah dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) memang diutamakan untuk kebutuhan dalam negeri.
Dalam rezim Gross Split terbaru sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2024 misalnya, KKKS bisa mendapatkan bagian 75-95 persen, sementara sisanya untuk bagian negara. Namun Hudi memastikan minyak mentah lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Minyak mentah bagian negara, kata dia, biasanya untuk diolah di dalam negeri. Sementara untuk bagian KKKS, meskipun peruntukannya menjadi wewenang perusahaan, juga diharapkan mayoritas bisa diolah di dalam negeri daripada ekspor.
"Untuk yang bagian kontraktor, itu kan memang kewenangannya ada di kontraktor. Tapi kalau umpamanya itu memungkinkan untuk dialihkan kepada negara, ya itu Alhamdulillah kalau umpamanya bisa dialihkan," ujarnya saat ditemui usai acara media gathering Petrochina International Jabung, Jumat (7/3).
ADVERTISEMENT
Untuk melanjutkan arahan pemerintah terkait pengalihan ekspor minyak mentah untuk diolah di dalam negeri, Hudi menyebut pihak SKK Migas akan membahasnya bersama KKKS.
"Komunikasi itu sih sebenarnya sudah ada, saya lupa ada Permen-nya juga kalau enggak salah ada peraturannya yang sudah keluar untuk domestik, tapi memang fokusnya itu saat ini adalah untuk yang bagian negaranya," jelas Hudi.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia berencana memangkas ekspor minyak mentah Indonesia sepanjang tahun 2025, nyaris setengah dari target yang sudah ditetapkan.
Perkiraan ekspor minyak mentah Indonesia tahun ini sekitar 28 juta barel. Bahlil menargetkan sekitar 12-13 juta barel dapat dioptimalkan untuk menambah pasokan kilang minyak dalam negeri, sehingga meningkatkan produksi BBM nasional.
Dengan demikian, terdapat sisa sekitar 15-16 juta barel minyak mentah yang ditargetkan masih bisa diekspor Indonesia sepanjang tahun 2025.
ADVERTISEMENT
"Sesuai Arahan Presiden Prabowo, kami telah meminta kilang-kilang dalam negeri untuk memanfaatkan semua minyak mentah, termasuk yang sebelumnya dianggap tidak memenuhi spesifikasi. Sehingga ekspor minyak mentah semakin menurun," kata Bahlil dalam keterangannya, dikutip Rabu (29/1).