Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
SKK Migas Tanpa Kepala, Ini 3 Sosok yang Layak Dipertimbangkan Jokowi
22 November 2018 11:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB

ADVERTISEMENT
Masa jabatan Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, berakhir pada Minggu (18/11) dan hingga kini posisinya belum ada yang mengisi. Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Ahmad Erani Yustika, mengkonfirmasi belum ada pejabat baru yang ditunjuk Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
"Yang pasti beliau (Amien Sunaryadi) pensiun. Soal diperpanjang, saya belum tahu," kata Erani kepada kumparan, Rabu (21/11).
Amien yang pernah menjabat Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, diangkat menjadi Kepala SKK Migas pada 21 November 2014. Satu periode selama empat tahun berlalu, masa jabatan Amien kini telah usai.
Pejabat lain yang mengurusi sektor ini seperti Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, juga enggan mengungkap calon nakhoda baru SKK Migas. “Siapa? Siapa? Siapa ya?” katanya balik bertanya saat dikonfirmasi wartawan di kantornya, Senin (19/11).
Tanggapan itu dilontarkan Arcandra, terkait nama mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yakni Dwi Soetjipto, yang sempat muncul sebagai calon pengganti Amien Sunaryadi. Apalagi dalam kunjungan kerja Menteri ESDM Ignasius Jonan ke Italia beberapa waktu lalu, Dwi diajak serta.
ADVERTISEMENT
Tapi istana belum memastikan soal calon kepala SKK Migas. “Belum ada nama yang diusulkan,” lanjut Erani.
Selain Dwi, ada sosok lain yang selama ini berkiprah di sektor minyak dan gas bumi sehingga layak dipertimbangkan untuk memimpin SKK Migas. Siapa saja mereka?
Djoko Siswanto
Alumni Teknik Perminyakan ITB ini kariernya malang melintang sejak 1990 di sektor migas. Djoko yang meraih Magister Manajemen Migas dari Dundee University, Inggris, sejak Maret 2018 lalu didapuk menjadi Dirjen Migas di Kementerian ESDM.

SKK Migas sendiri bukan organisasi yang asing bagi Doktor Teknik Perminyakan ITB ini. Dia pernah menjabat sebagai Deputi Pengendalian Pengadaan di SKK Migas pada 2017-2018. Sebelum itu, berbagai jabatan dijalaninya di Dirjen Migas dan Badan Pengelola Hilir (BPH) Migas.
ADVERTISEMENT
Dwi Soetjipto
Lulusan Teknik Kimia ITS ini, kariernya malang melintang di industri semen, hingga akhirnya masuk jajaran Direksi di PT Semen Padang (Persero). Dari situ, dia memimpin pabrik semen tertua di Indonesia itu (2003-2005), lalu beralih memimpin PT Semen Gresik (Persero) Tbk (2005-2012).

Di bawah kepemimpinan Dwi, Semen Gresik bertransformasi menjadi holding industri semen nasional dan berubah menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Hingga kini, Semen Indonesia menjadi produsen semen terbesar di Asia Tenggara. Pada 2014, Doktor Manajemen dari Universitas Indonesia ini dipercaya menjadi Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Ini menandai kiprahnya di industri migas hingga tahun 2017 lalu.
Sukandar
Lulusan Teknik Mesin ITS ini, sejak 2017 lalu menjabat sebagai Wakil Kepala SKK Migas. Sebelumnya, Sukandar menjabat direksi di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, mulai menjabat Direktur Keuangan hingga menjadi Direktur Utama (2015-2017). Kiprahnya di industri perminyakan, pernah dijalani sebagai petroleum engineer di PT Caltex Pacific Indonesia yang kemudian berubah jadi PT Chevron Pacific Indonesia (1984-1987).

Di luar itu, Sukandar banyak berkarier di industri keuangan dan perbankan. Yakni sebagai Head Marketing Bank Niaga (1987-1993). Lalu saat Ignasius Jonan menjabat Direktur Citibank, dia menjabat sebagai Vice President Citibank (1993-2001), demikian juga saat Jonan menjabat Dirut PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI, Sukandar menempati posisi Direktur Pelaksananya (2001-2006).
ADVERTISEMENT