Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Skytrain dan Kereta Bandara Bisa Jadi Solusi Kurangi Kemacetan
29 Maret 2017 11:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Keberadaan Skytrain akan melengkapi fasilitas moda transportasi lainnya seperti kereta bandara yang menghubungkan Jakarta dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng.
ADVERTISEMENT
Saat ini, moda transportasi tersebut masih dalam tahap pembangunan dan diharapkan pada pertengahan tahun ini sudah dapat dioperasikan oleh PT Angkasa Pura (AP) II (Persero). Diharapkan, keberadaan skytrain ini bisa berbarengan dengan hadirnya kereta bandara.
Skytrain merupakan kereta tanpa masinis yang akan melayani pergerakan penumpang antar terminal di Bandara Soekarno-Hatta. Sementara kereta bandara melayani penumpang dari Jakarta (Stasiun Kota dan Manggarai) menuju bandara Soekarno-Hatta.
Ketepatan waktu sudah menjadi suatu kepentingan bagi masyarakat saat ini, terlebih lagi bagi masyarakat yang akan bepergian menggunakan pesawat.
"Masyarakat akan merasakan nanti dengan beberapa pilihan dari dan ke bandara Soekarno Hatta, kalau ingin ada keterjaminan waktu dan nyaman gunakan kereta," ujar Head of Corporate Secretary and Legal Angkasa Pura II Agus Haryadi saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Apa saja keuntungan yang akan didapatkan pengunjung ketika memilih moda transportasi skytrain dan kereta bandara?
Selain terhindar dari kemacetan, kerugian yang didapat karena terlambat pada jam keberangkatan pesawat juga bisa diantisipasi nantinya.
"Yang jelas pasti lebih nyaman, kedua lebih aman karena dia berada di jalur yang independen," tambah Agus.
Pada jam-jam tertentu kebutuhan mobilitas sangat tinggi, nantinya skytrain bisa disesuaikan jumlah trainset atau gerbong yang disediakan.
"Informasi awal headway kita per 5 menit dan saya kira masih dalam toleransi, dan ada keterjaminan keretanya akan datang," tambah Agus.
Melalui skytrain dan kereta bandara diharapkan dapat mengurangi volume kendaraan bermotor di akses bandara maupun di kawasan bandara sehingga arus lalu lintas dapat lebih lancar.
ADVERTISEMENT