Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
SMGR Gelar RUPSLB Hari Ini, Minta Persetujuan Rights Issue dan Rombak Pengurus
4 November 2022 9:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Jumat (4/11). Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, RUPSLB ini digelar untuk beberapa agenda yaitu persetujuan rights issue hingga perubahan susunan pengurus perseroan.
ADVERTISEMENT
"Persetujuan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) berdasarkan Peratura OJK Nomor 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan HMETD sebagaimana telah diubah oleh PJOK No. 14/POJK.04/2019 tentang Perubahan atas POJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan HMETD," tulis SMGR, dikutip Jumat (4/11).
Selain dua agenda tersebut, RUPSLB hari ini juga untuk membahas persetujuan pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan HMETD dan ratifikasi Peraturan Menteri BUMN.
Rights Issue untuk Caplok Semen Baturaja
Rights issue SMGR ini merupakan langkah yang ditempuh untuk merealisasikan akuisisi PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR). Sebelumnya, Komisi XI DPR menyetujui proses privatisasi melalui mekanisme rights issue PT Semen Indonesia dengan menerbitkan saham baru kepada publik dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang berasal dari pengalihan/inbreng saham negara pada PT Semen Baturaja.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Semen Indonesia, Andriano Hosny Panangian, mengatakan akuisisi SMBR menjadi salah satu pencapaian penting di tahun ini. Perusahaan berkode SMGR ini melihat akuisisi perlu dilakukan dari sisi pengelolaan portofolio dari pemerintah, sehingga konsolidasi terus dilanjutkan.
“Konsolidasi dilakukan dengan SMBR karena secara portofolio management memiliki 2 perusahaan semen, yang 1 market leading, yang 1 fokus secara skala fokus lokal, kurang efektif kalau dikelola terpisah,” kata Hosny dalam Public Expose Live 2022, Jumat (16/9).