Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Soal PKPU, Garuda Indonesia Pastikan Negosiasi dengan Kreditur Masuk Tahap Akhir
12 Mei 2022 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tengah melakukan proses restrukturisasi utang atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU ).
ADVERTISEMENT
Dalam prosesnya, daftar piutang tetap (DPT) seharusnya ditetapkan pada Senin (10/5). Namun, karena negosiasi yang masih alot, DPT belum ditetapkan oleh tim pengurus PKPU.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menjelaskan saat ini negosiasi dengan kreditur sudah memasuki babak akhir. Dia juga menjelaskan bahwa negosiasi berjalan dengan lancar.
"Lancar. Mendekati finish line. Tapi memang masih ada beberapa hal sehingga butuh waktu tambahan,” kata Irfan saat dihubungi kumparan, Kamis (12/5).
Namun terkait hal-hal yang belum rampung tersebut, Irfan enggan mendetailkan. “Jangan, rahasia negosiasi,” imbuh dia.
Sebelumnya, Garuda telah mengajukan perpanjangan masa PKPU 30 hari. Diketahui, sebelumnya masa PKPU Garuda sudah diperpanjang dan seharusnya berakhir pada 20 Mei 2022.
Dalam sidang di Pengadilan Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (10/5), Irfan menegaskan bahwa permohonan perpanjangan ini merupakan perpanjangan terakhir.
ADVERTISEMENT
“Kami cukup punya keyakinan ini merupakan permohonan terakhir karena kami tidak ingin berlaku tidak adil kepada yang sudah sepakat dengan nilai tagihan maupun dengan proposal kita,” ujar dia.
Adapun hingga 25 April 2022, total tagihan yang masuk mencapai Rp 197,72 triliun dari 513 kreditur. Yang telah terverifikasi adalah 312 kreditur dengan jumlah utang mencapai Rp 47,05 triliun Sementara, 172 kreditur dengan nilai tagihan sebesar Rp 150,62 triliun belum terverifikasi.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.