Sodetan Ciliwung Mangkrak 6 Tahun, Pak Bas: Terkendala Pembebasan Lahan

31 Juli 2023 18:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (tengah) meresmikan sodetan Kali CIliwung di Jakarta, Senin (31/7/2023). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) meresmikan sodetan Kali CIliwung di Jakarta, Senin (31/7/2023). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Inlet Sodetan Ciliwung, Otista, Jakarta Timur, diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Senin (31/7). Proyek ini sempat mangkrak selama 6 tahun.
ADVERTISEMENT
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut, salah satu penyebab lamanya proyek adalah masalah pembebasan lahan.
“Iya, benar (masalah pembebasan lahan), kalau mau bukti ya DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) PUPR selama hampir 5 tahun itu nol, untuk semua pengendalian banjir di Jakarta karena enggak ada pembebasan lahan,” ujar Basuki usai Rapat Terbatas dengan Jokowi di Istana Negara.
Setelahnya, Kementerian PUPR akan fokus menggarap normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 33 km. Basuki menuturkan, progres normalisasi sudah mencapai hampir setengahnya. Pengerjaan normalisasi akan dilakukan Kementerian PUPR pada 2023 hingga 2024, dengan kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta.
“Makanya masih 17 km kan, dari 33 km baru dibuatnya 16 km. Masih 17 km lagi. Sekarang dimulai sama Pak Heru Budi Hartono, diupayakan pembebasan lahannya kami baru alokasikan,” jelas Pak Bas.
ADVERTISEMENT
“Kita juga belum kerjakan (Kali) Sentiong, pompa Sentiong itu 2.500 hektare sendiri, dengan 50 meter kubik per detik. Belum rob mesti berapa kilometer kita bikin tanggul,” sambungnya.
Di satu sisi, Basuki menegaskan kecepatan normalisasi Sungai Ciliwung sangat bergantung pada kecepatan pembebasan lahan. “Tergantung Pemprov yang akan bebaskan daerah prioritas dulu, 500 meter langsung kita bikin, jadi kita di belakangnya tapi 2024 mudah-mudahan sudah selesai tergantung percepatan pembebasan lahan," tambah Basuki.
Pembangunan sodetan Ciliwung sudah dikerjakan sejak tahun 2013. Pembangunan dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. Proyek Sodetan Ciliwung dimulai sekitar 2013/2014 lalu, saat DKI Jakarta masih dipimpin Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dalam proyek sodetan kali Ciliwung, Pemprov DKI Jakarta mendapat tugas untuk pembebasan lahan.
ADVERTISEMENT
Pembangunan ini memang terkendala lahan. Di era Gubernur Anies Baswedan, Pemprov DKI terus bernegosiasi harga lahan agar pembebasan lahan dan pembangunan bisa dilanjutkan. Namun, belum semua lahan bisa dibebaskan karena masih ada warga yang menolak.
Kepemimpinan kemudian dilanjutkan Pj Gubernur Heru Budi setelah masa jabatan Anies. Heru memilih upaya konsinyasi lewat pengadilan, jadi warga bisa mengurus lahan yang terdampak langsung ke pengadilan, sambil bangunan mereka ditertibkan. Pembangunan fisik sodetan dilaksanakan BWSCC yang berada di bawah Kementerian PUPR.
Sodetan Ciliwung dinilai dapat mengurangi banjir karena mampu menampung debit air kiriman dengan memperlancar aliran sungai. Kemudian air dari sungai Ciliwung bisa dialirkan ke Kanal Banjir Timur hingga 60 meter kubik.