Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
SoftBank Akuisisi Uber, Kekayaan Kalanick Melonjak Rp 18,7 Triliun
19 Januari 2018 10:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
SoftBank telah menuntaskan proses akuisi 15% saham Uber yang disebut-sebut senilai USD 8 miliar. Perusahaan telekomunikasi dan multimedia itu, disebut mendapat diskon harga hingga 30% dalam transaksi tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan transaksi ini, Inc. melaporkan SoftBank menjadi satu-satunya pemegang saham pengendali di Uber. SoftBank pun akan segera merombak formasi manajemen di perusahaan pengelola aplikasi transportasi itu.
Dengan masuknya dana dari SoftBank, dikutip dari Inc. pada Kamis (18/1), pendiri yang juga mantan CEO Uber, Travis Kalanick mendapat USD 1,4 miliar (Rp 18,7 triliun) dari transaksi tersebut. Kalanick mendirikan Uber bersama Garret Camp pada 2010. Namun setelah perusahaan ini membesar, direksi dan manajemen mendepak Kalanick dari kursi CEO.
Hingga sekarang akhirnya SoftBank mengakuisisi Uber, Kalanick pun kehilangan hak suara di jajaran pemegang saham. Apalagi selanjutnya SoftBank akan menginvestasikan USD 1,25 miliar ke Uber secara langsung.
Investor lain di konsorsium yang dipimpin SoftBank, termasuk Dragoneer Investment Group, yang mengambil alih 5% saham Uber.
ADVERTISEMENT
Setelah menjadi pengendali, SoftBank akan menambah jumlah kursi di dewan komisaris Uber hingga total 17 orang. SoftBank berniat memasukkan salah satu eksekutifnya, Rajeev Misra serta CEO Sprint Corp Marcelo Claure ke dalam anggota dewan komisaris.
Selain itu, akan ada tambahan direksi independen baru ke dewan direksi. Reformasi tersebut akan dilakukan secepatnya.
"Ini adalah hasil yang bagus bagi para pemegang saham, karyawan dan pelanggan kami. Diharapkan bisa memperkuat tata kelola Uber, saat kami melipatgandakan investasi teknologi dan terus membawa layanan ke lebih banyak orang di seluruh dunia," kata juru bicara Uber.