Softbank Mundur, Bagaimana Nasib Pendanaan IKN?

12 Maret 2022 11:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
21
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
(ki-ka) President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, CEO Grab Anthony Tan, Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son, saat diterima Presiden Joko Widodo Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
(ki-ka) President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, CEO Grab Anthony Tan, Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son, saat diterima Presiden Joko Widodo Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Softbank memutuskan mundur dari proyek pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara. Saat ini, CEO perusahaan keuangan asal Jepang tersebut merupakan salah satu yang ditunjuk Presiden Jokowi sebagai komite pengarah di proyek IKN.
ADVERTISEMENT
Keputusan Softbank untuk mundur ini pun cukup mengejutkan. Ditambah lagi belum adanya penjelasan terkait alasan keluar dari proyek pembangunan ibu kota baru.
"Kami tak akan investasi di proyek ini (IKN), tapi kami akan melanjutkan investasi di Indonesia melalui portofolio perusahaan Softbank Vision Fund," tulis pernyataan resmi Softbank.
Tim Komunikasi IKN juga belum bisa berkomentar terkait langkah Softbank memutuskan mundur. Ketua Tim Komunikasi IKN Sidik Pramono memberikan gambaran soal bagaimana pembicaraan terkait pembiayaan bakal calon pusat pemerintahan.
"Komitmen pihak di luar pemerintah terkait pembiayaan, sejauh ini masih dalam tahap awal. Dalam realisasinya nanti tentu semuanya akan dibicarakan lebih detail bersama pemerintah," ujar Sidik kepada kumparan, Sabtu (12/3).
Ia menjelaskan, pada prinsipnya skema pembiayaan pembangunan IKN Nusantara bisa berasal dari APBN dan sumber pendanaan lainnya yang sah menurut ketentuan perundang-undangan.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, porsi pembiayaan dari anggaran negara diupayakan akan seminimal mungkin. Sementara terkait kelembagaan hingga struktur organisasi Otorita IKN, akan diatur lebih lanjut dalam peraturan presiden yang akan menjadi aturan turunan UU IKN.
"Saat ini Bappenas bersama kementerian dan lembaga terkait sedang menyiapkan RenPerpres (Rencana Peraturan Presiden) tersebut," pungkasnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sempat menyebut keinginan Softbank untuk investasi di IKN pada Januari 2020. Bahkan kata Luhut, Softbank akan menanamkan modalnya hingga USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.430 triliun (kurs Rp 14.300 per dolar AS).
***
Kuis kumparanBISNIS hadir lagi untuk bagi-bagi saldo digital senilai total Rp 1,5 juta. Kali ini ada kuis tebak wajah, caranya gampang! Ikuti petunjuknya di LINK INI. Penyelenggaraan kuis ini waktunya terbatas, ayo segera bergabung!
ADVERTISEMENT