Softbank Mundur, China Bakal Masuk Jadi Investor IKN?

15 Maret 2022 18:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko bidang Maritim Luhut Panjaitan (kedua kiri) berbincang dengan CEO Grab Anthony Tan (kiri), Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son (kedua kanan) dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Menko bidang Maritim Luhut Panjaitan (kedua kiri) berbincang dengan CEO Grab Anthony Tan (kiri), Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son (kedua kanan) dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) memerlukan dana investasi yang besar. Namun, perusahaan keuangan asal Jepang, Softbank, menyatakan mundur dari proyek pembangunan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, Softbank berencana menanamkan modalnya hingga USD 100 miliar. Terkait investor lain, Luhut merespons mengenai kabar China yang bakal masuk menjadi salah satu investor.
“Jadi gini, dana itu sudah beberapa banyak tawaran. Enggak kalau China. Yang benar adalah negara Abu Dhabi, (yang) punya (banyak) partner mana saja, termasuk China,” ujarnya saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (15/3).
Ia menyebut, Abu Dhabi mempunyai konsorsium dari berbagai negara, termasuk China. Sehingga, bisa saja konsorsium tersebut masuk ke IKN.
“Jadi Abu Dhabi menjelaskan ke saya bahwa dia punya konsorsium dari macam-macam negara, bukan hanya Indonesia. Bisa saja nanti ada konsorsium dia dari China,” katanya.
ADVERTISEMENT
Luhut juga mengatakan, presiden memerintahkan investasi IKN berasal dari salah satu tawaran, yakni Abu Dhabi. Dana dari Abu Dhabi berasal dari Sovereign Wealth Fund, yang menembus USD 20 miliar.
Dana tersebut akan dimanfaatkan dalam pembangunan fasilitas nonpemerintahan di ibu kota baru. Sedangkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diarahkan untuk pembangunan kantor-kantor pemerintah.
“Kalau ibu kota untuk pemerintah, itu kan dibayar APBN, enggak ada masalah itu. Yang lainnya itu tadi private sector dan sekarang sudah jalan,” pungkasnya.
***
Kuis kumparanBISNIS hadir lagi untuk bagi-bagi saldo digital senilai total Rp 1,5 juta. Kali ini ada kuis tebak wajah, caranya gampang! Ikuti petunjuknya di LINK INI. Penyelenggaraan kuis ini waktunya terbatas, ayo segera bergabung!
ADVERTISEMENT