Sofyan Basir: Pelemahan Rupiah Mengancam Keuntungan PLN

30 Juni 2018 19:41 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PLN Sofyan Basir. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PLN Sofyan Basir. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat terhadap rupiah. Pekan ini, dolar AS bergerak di level tertingginya di Rp 14.400. Menghadapi pelemahan rupiah tersebut, Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, pihaknya akan mengambil langkah berupa lindung nilai (hedging) mata uang atas utang-utang perusahaan. Langkah tersebut akan dilakukan dalam jangka pendek. Meski demikian, Sofyan tidak menyebutkan berapa total utang perseroan dan berapa yang akan dihedging.
ADVERTISEMENT
“Pasti lakukan adjustment. Suka tidak suka jadi beban buat kami. Sebagian kami kan pembayaran pakai dolar. Jangka pendek 1 tahun kami hedging,” ungkap Sofyan di acara Halalbihalal di kediaman Menteri BUMN Rini Soemarno, Jakarta Selatan (30/6).
Meski demikian, Sofyan berharap, pelemahan rupiah tersebut tidak berlangsung lama. Sofyan tidak menampik bahwa pelemahan kali ini dirasa cukup signifikan.
Ilustrasi menghitung mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghitung mata uang Rupiah. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
“Memang kenaikan ini mudah-mudahan berharap ini sangat sementara. Sesuai dengan gubernur BI, mudah-mudahan kita berharap hanya sementara. Memang lompatan signifikan ya sudah sampai Rp 14.400,” sambungnya.
Sementara itu, terkait dengan beban pengeluaran PLN, Sofyan mengakui terjadi peningkatan. Bahkan peningkatan pengeluaran tersebut berpotensi mengancam nilai keuntungan PLN di akhir tahun.
“Iya ada (peningkatan pengeluaran). Kalau bicara modal pada saatnya kita tutup buku, baru kita kena. Tapi ini kan belum sampai, mudah-mudahan bisa turun lagi, kan sehingga kita bisa menghitung yang lebih riil. Akhir tahun, nah iya tentu menggerus kita punya keuntungan,” tutupnya.
ADVERTISEMENT