Sofyan Djalil Beberkan Modus Mafia Tanah, Masyarakat Diminta Waspada!

11 Februari 2021 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sofyan Djalil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sofyan Djalil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: Kevin S Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil menyebut mafia tanah masih ada hingga saat ini. Ia pun meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati.
ADVERTISEMENT
"Sekarang yang menjadi masalah ini penipuan ini terjadi, pelajaran paling berharga adalah pertama jangan pernah kasih sertifikat ke orang deh," ujar Sofyan saat konferensi pers secara virtual, Kamis (11/2).
Ia melanjutkan, sebelum memberikan sertifikat tanah, masyarakat harus terlebih dahulu meneliti dan mengenali orang yang dititipkan. Jangan pernah memberikan sertifikat kepada orang yang baru dikenal.
"Jangan pernah kasihkan sertifikat, kalau misalnya anda tidak yakin dengan siapa berhubungan jangan pernah memberikan sertifikat," jelasnya.
Menteri ATR/ BPN Sofyan Djalil. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Selanjutnya, jika orang tersebut beralasan akan melakukan pengecekan ke kantor BPN, ada baiknya ikut mendampingi. Sebab beberapa kasus serupa juga terjadi ketika sertifikat tersebut dipercayakan justru dipalsukan oleh oknum tertentu.
"Kalau mengecek ke BPN baiknya ditemani. Barangkali begitu, kalau Anda tidak yakin dengan notarisnya itu banyak terjadi, sertifikat itu dilepas," kata dia.
ADVERTISEMENT
Dalam memeriksa identitas dari orang yang dipercaya juga harus teliti. Pada beberapa kasus, ada orang yang dipercaya untuk mengurus sertifikat justru menggunakan identitas palsu.
"Ada orang yang memalsukan macam-macam itu seolah-olah menjadi figur, nama saya tapi foto orang lain. Tapi BPN tidak bisa tahu, kalau nama saya mungkin wajah saya dikenal, tapi nama si A foto orang lain tapi BPN tidak bisa membuktikan si A atau bukan," pungkasnya.