Sofyan Djalil: Tahun 2025 Seluruh Tanah di Indonesia Punya Sertifikat

24 Oktober 2018 20:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembagian Sertifikat Tanah dan Wakaf untuk Rakyat (Foto: Dok, Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Pembagian Sertifikat Tanah dan Wakaf untuk Rakyat (Foto: Dok, Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) memaparkan perkembangan kinerja selama 4 tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Program unggulan yang paling disorot yakni terkait sertifikasi tanah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri ATR, Sofyan Djalil, berambisi pada tahun 2025 seluruh tanah di Indonesia telah terdaftar atau telah memiliki sertifikat.
"Saya pikir kalau Tuhan mengizinkan program sangat ambisius, seluruh tanah di indonesia bisa didaftarkan di tahun 2025," ucapnya saat ditemui di Kementerian Sekretaris Negara, Jakarta, Rabu (24/10).
Sofyan mengklaim beberapa inovasi terkait percepatan sertifikasi tanah yakni melalui program pendaftaran terpadu satu pintu. Menurutnya hal ini sebagai salah satu upaya untuk mendorong permasalahan sertifikasi tanah. Selain itu pihaknya mengklaim telah memiliki juru ukur dari masyarakat.
EKONOMI Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
EKONOMI Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Adapun, Sofyan mencatat adanya pertumbuhan sertifikasi tanah yang dilakukan. Pada tahun 2015 sekitar 967 ribu sertifikat sudah diterbitkan, kemudian naik pada tahun 2016 menjadi 1,16 juta sertifikat. Hingga tahun 2017 tercatat pihaknya sudah menerbitkan sekitar 5,4 juta sertifikat.
ADVERTISEMENT
"Kalau sebelum-sebelumnya, pencapaian sertifikat itu 500 sampai 800 ribu baru pada 2016 meningkat menjadi 1 juta. Saat saya dipindahkan ke sini, diberi target 5 juta, alhamdulillah tahun lalu 5,4 juta bidang," ujar Sofyan.
Sementara khusus untuk tahun ini hingga September 2018 tercatat 3,96 juta sertifikat yang dibagikan ke masyarakat. Bahkan Sofyan optimistis target 7 juta sertifikat mampu tercapai pada tahun ini.
"Tahun ini 7 juta, kami yakin insyaAllah bahkan bisa lebih dari itu. Teman-teman di lapangan menyebutkan, 7 juta itu akan terlampaui," kata Sofyan.
Sebagai informasi secara keseluruhan, dari periode 2015 hingga 31 September 2018, telah terdaftar sebanyak 11,49 juta bidang tanah.