Soroti Krisis Pangan, Jokowi: Kita Harus Bersyukur Harga Beras Tidak Naik

7 Juli 2022 14:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pidato Presiden Jokowi pada KTT Global COVID-19 ke-2, Washington DC, Kamis (12/5/2022). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Pidato Presiden Jokowi pada KTT Global COVID-19 ke-2, Washington DC, Kamis (12/5/2022). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyoroti krisis pangan yang membuat harga pangan dunia melonjak. Ia mencontohkan di beberapa negara ada yang sudah mengalami kenaikan 30 persen bahkan hingga 50 persen.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, dia bersyukur Indonesia masih memiliki ketahanan pangan, terutama dari produksi berasnya. Namun dirinya tetap mengingatkan agar Indonesia tetap waspada karena adanya konflik Rusia-Ukraina yang membuat pasokan gandum global terkendala.
Di lain sisi, dia mengatakan Indonesia masih mengimpor gandum. Selain gandum, dia melihat bahwa komoditas pangan lainnya juga sedang melonjak. Kondisi tersebut, membuat negara-negara di dunia mengalami krisis pangan.
“Di Afrika dan beberapa negara di Asia sudah mulai yang namanya kekurangan pangan akut. Sudah mulai yang namanya kelaparan, bayangkan. Kita ini harus betul-betul bersyukur bahwa negara kita diberikan pangan yang namanya beras utamanya tidak naik, harus kita syukuri betul,” kata Jokowi pada saat menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 di Medan, Kamis (7/7).
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan, dulu Indonesia masih melakukan impor beras 1,5 juta ton bahkan hingga 2 juta ton. Namun, saat ini Indonesia sudah mampu mandiri dan bisa lepas dari ketergantungan impor beras.
“Untungnya kita ini Alhamdulillah rakyat kita utamanya petani masih berproduksi beras dan sampai saat ini harganya belum naik, semoga tidak naik. Karena stoknya selalu ada dan sudah tiga tahun kita tidak impor beras lagi,” kata Jokowi.
Menurut data Kementerian Pertanian, produksi beras nasional pada tahun 2019 mencapai 31,31 juta ton, meningkat di tahun 2020 menjadi 31,36 juta ton. Sementara di tahun 2021 produksi beras di Indonesia mencapai 31,33 juta ton.