Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Sosok Jusuf Hamka yang Akui 35 Tahun Tak Taat Pajak Lalu Ikut Tax Amnesty
24 Maret 2022 10:53 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Konglomerat Jusuf Hamka menceritakan pengalamannya ikut program pengampunan pajak alias tax amnesty . Di depan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Jusuf mengaku sebelum mengikuti program Tax Amnesty di 2016, ia bukan pembayar pajak yang taat selama hampir 35 tahun menjalankan bisnis.
ADVERTISEMENT
Namun saat mengetahui pemerintah memberikan kesempatan pengampunan pajak, Jusuf mengaku sangat antusias. Ia datang ke kantor KPP dan membawa daftar harta yang ia miliki.
"Saya bawa daftar harta saya, langsung ke KPP saya. Saya bertemu kepala KPP Rosmauli Sinaga. Luar biasa. Saya bawa daftar harta saya. Saya bilang, ibu saya sudah 35 tahun tidak tertib pajak. Saya mau ngaku dosa, ini daftar harta saya. Bantuin dong," ujar Jusuf dalam Talkshow Spectaxcular 2022, Rabu (23/3).
Menurut Jusuf, ia lantas dibantu kepala KPP tersebut. Tidak disangka, Jusuf ternyata termasuk sebagai pembayar pertama pada program tax amnesty. "Bahkan saya dikasih meterai gratis. Akhirnya saya pembayar pertama, Rp 55 miliar saya setor," ujarnya.
Jusuf pun lantas mengajak semua koleganya untuk sama-sama memanfaatkan program tersebut. Dia mengaku lega setelah setelah mengikuti program tax amnesty, karena tidak ada lagi beban kewajiban yang belum ditunaikan kepada negara. Jusuf kini merasa lebih tenang dalam menggunakan barang-barang pribadinya.
ADVERTISEMENT
Profil Jusuf Hamka, Bos Perusahaan Tol yang Mualaf
Lahir di Jakarta 64 tahun lalu dengan nama Alun Joseph, Jusuf Hamka merupakan seorang mualaf. Ia dikenal juga dengan panggilan Babah Alun. Jusuf Hamka kini merupakan salah satu pemilik PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).
Ia menghabiskan masa kecilnya di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat sebagai pedagang asongan untuk menambah uang jajan kala itu. Segala jenis makanan mulai dari es mambo hingga kacang-kacangan yang dibungkus dengan plastik pernah ia jual di sekitar Masjid Istiqlal.
Ketertarikannya pada Islam diawali di masa kecil ketika ia penasaran melihat teman-temannya yang diminta untuk salat ketika sedang bermain.
Seiring berjalannya waktu, ketertarikan Jusuf dewasa terhadap Islam makin memuncak. Hal itu yang kemudian melatarbelakangi Jusuf untuk pergi ke Al Azhar, Kairo, Mesir untuk mendalami dunia Islam. Di sana, ia bertemu Buya Hamka. Pertemuan itulah awal cerita Jusuf menjadi seorang mualaf.
ADVERTISEMENT
Walau dirinya kini menjadi pemilik perusahaan jalan tol CMNP, ia juga pernah mengalami kesulitan hidup ketika bertahun-tahun menjadi seorang pengangguran.
Mengawali karier sebagai pengusaha kayu, perlahan kariernya menanjak. Berbagai jabatan penting pernah dipegangnya, di antaranya Komisaris Independen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, Presiden Komisaris PT Mandara Permai, dan Komisaris PT Mitra Kaltim Resources Indonesia.
Setelah menjadi mualaf, Jusuf berkeinginan untuk membangun sebuah masjid dengan arsitektur Tiongkok. Pada akhirnya, keinginan itu berhasil terwujud, Jusuf membangun Masjid Babah Alun di kolong Jalan Tol Wiyoto Wiyono, Jalan Papanggo, Jakarta Utara. Ia juga Warung Nasi Kuning Pojok Halal untuk kaum duafa.