Spotify Versi China IPO di Bursa New York, Raup Dana Rp 15,9 Triliun

Ma Huateng, CEO Tencent. (Foto: Bobby Yip/Reuters)

Perusahaan aplikasi musik pesaing Spotify asal China, Tencent Music, resmi melantai atau melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Saham New York (New York Stock Exchange/NYSE). Pada listing perdana Rabu kemarin (13/12), perusahaan milik Tencent Group ini berhasil memperoleh dana segar USD 1,1 miliar atau setara Rp 15,95 triliun (kurs USD 1 = Rp 14.505).

Nilai tersebut sebetulnya masih di bawah target Tencent, namun harga saham pada awal perdagangan meningkat signifikan. Harga saham Tencent Music (TME) dibuka pada harga USD 13, kemudian naik 13 persen menjadi USD 14,70 per lembar.

Ditulis CNN, masuknya Tencent Music ke bursa saham NYSE bertepatan dengan ketidakpastian penyelesaian perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

"IPO sempat ditunda pada Oktober saat pasar saham sedang terpuruk. Kemudian rencana IPO dilanjutkan saat AS dan China bersepakat melakukan gencatan senjata selama 90 hari ke depan," tulis CNN, Kamis (13/12).

Usai melantai di NYSE, valuasi pasar Tencent Music menjadi USD 21,3 miliar. Meski telah IPO, Tencent Music masih menjadi anak usaha dari Tencent Group (TCEHY).

Spotify melantai di bursa New York. (Foto: dok. Istimewa)

Pesaingnya, Spotify (SPOT) yang pada April 2018 melakukan IPO di NYSE, sekarang memiliki nilai pasar USD 23,3 miliar.

"Harga saham Spotify pada Rabu kemarin naik 3 persen," tambahnya.

Tecent Music merupakan penyedia layanan music streaming di China. Pengguna bisa mendengarkan musik, terhubung dengan pengguna lainnya untuk berkaraoke bersama secara online hingga melihat penyanyi ternama yang tampil secara langsung.

Mengutip laporan keuangan perusahaan, Tencent Music mencatatkan laba bersih USD 436 juta selama periode Januari-September 2018. Sebaliknya, Spotify mengalami kerugian USD 6,8 miliar pada kuartal III 2018.

IPO Tencent Music tercatat sebagai terbesar nomor 3 untuk perusahaan asal China yang IPO di AS pada tahun ini. Di posisi teratas adalah platform video streaming iQiyi (IQ) yang menghasilkan dana USD 2,3 miliar pada Maret dan aplikasi social shopping Pinduoduo (PDD) meraup dana USD 1,6 miliar pada Juli.