Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Sri Mulyani Ajak Cucu Bermain Sambil Belajar Sejarah di Gedung Daendels
8 Juli 2023 14:44 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pada musim libur sekolah, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengajak cucu-cucunya untuk melihat peninggalan Gedung Daendels , yang direnovasi menjadi Gedung AA Maramis. Hal ini disampaikan Menkeu Srimul pada akun Instagram pribadinya.
ADVERTISEMENT
“Musim Libur sekolah-saya ajak cucu melihat Gedung Daendels (Gedung Maramis Kemenkeu) sambil berita sejarahnya,” tulis Sri Mulyani dalam instagram @smidrawati yang dikutip Sabtu (8/7).
Menkeu juga menjelaskan sejarah dari gedung tersebut di media sosialnya. Ia mengatakan Jakarta (Batavia) sebagai Pusat Pemerintahan Hindia Belanda pernah dijuluki "Kuburan dari Timur" karena penyakit kolera dan malaria menyebar dan mematikan.
“Hal ini mendorong Gubernur Hindia Belanda, H.W. Daendels memindahkan pusat pemerintahan dari Oud Batavia di muara Sungai Ciliwung (sekarang daerah Kota Tua) ke Niew Batavia di Weltevreden (sekarang Lapangan Banteng dan sekitarnya),” ujarnya.
Lebih lanjut, ia bercerita pada 7 Maret 1809, Gubernur Jenderal H.W. Daendels membangun istana tempat tinggal dan sekaligus pusat pemerintahan. Istana tersebut diberi nama De Witte Huis (Gedung Putih) atau Grote Huis (Rumah Besar).
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani juga menjelaskan Gedung yang sekarang bernama AA Maramis itu merupakan bangunan tertua kedua di Jakarta (setelah Istana Negara). Daendels berhenti sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda tahun 1811.
"Pembangunan belum selesai dan terhenti (Mangkrak) di bawah Gubernur Jenderal Jan Willem Janssen. Pembangunan baru dilanjutkan oleh Letnan Kolonel J.C Schultze, seorang perwira yang berpengalaman membangun gedung Societet Harmonie di Batavia," tuturnya.
Weltevreden (Lapangan Banteng) dibangun menggunakan pola konsentrik (memusat). Di Pusat Kawasan Weltevreden, terletak Istana Besar (Het Groote Huis) atau Het Witte Huis (Gedung Putih) - Istana Gubernur Jenderal (sekarang Kementerian Keuangan dengan Lapangan Parade-Paradeplaats (Lapangan Banteng).
Kawasan penunjang Weltevreden terdiri dari Gedung Pengadilan Tertinggi di Hindia Belanda atau Hooggerechshof (sekarang Gedung Jusuf Anwar, Kemenkeu), Citadel Prince Frederick (sekarang Masjid Istiqlal)
ADVERTISEMENT
Lalu Great Palace of Weltevreden (sekarang RSPAD), Gedung Freemasons (sekarang Gedung Kimia Farma), Militaire Sociëteit Concordia (The Concordia Military Society-Gereja Katedral), dan Gedung Stadsschouwburg (Gedung Kesenian Jakarta).
"Merefleksikan sejarah dan dibagikan untuk generasi ke depan. JASMERAH-Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah..!" tuturnya.