Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Sri Mulyani: APBN Bekerja Keras Percepat Pemulihan Ekonomi RI
14 September 2021 16:36 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan akselerasi pemulihan ekonomi dalam mengatasi pandemi COVID-19 didukung oleh kebijakan fiskal yang kredibel. Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan, Mirza Adityaswara, memastikan APBN terus dioptimalkan dalam mengatasi dampak pandemi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Sebagai instrumen kebijakan fiskal APBN telah bekerja keras dan berperan penting dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan mendukung program-program reformasi struktural ke depan,” kata Mirza saat membacakan pidato Menkeu Sri Mulyani di acara yang digelar The Iconomics secara virtual, Selasa (14/9).
Mirza mengungkapkan di tahun 2021 ini APBN dan kebijakan fiskal kembali melanjutkan perannya sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN). Kebijakan tersebut dari percepatan vaksinasi hingga penyaluran bantuan untuk recovery.
“Program PEN sebagai salah satu perangkat utama pemerintah dalam menjaga keseimbangan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi terus diakselerasi. Sampai 20 Agustus realisasi program PEN tahun 2021 telah mencapai Rp 326 triliun atau 43,9 persen dari pagu Rp 744,77 triliun,” ungkap Mirza.
ADVERTISEMENT
Percepatan realisasi dana tersebut bakal berdampak positif dalam membantu masyarakat khususnya di perlindungan sosial dan kesehatan. Sehingga penyalurannya harus terus dipercepat.
Mirza mengatakan pihaknya tidak bisa bergerak sendiri dalam mengatasi dampak pandemi karena diperlukan bauran kebijakan yang komprehensif. Untuk itu, kata Mirza, pihaknya terus bekerja sama dengan pihak terkait seperti BI dan OJK.
“Oleh karena itu pemerintah terus bersinergi dengan otoritas lainnya yaitu BI, OJK, dan LPS melalui koordinasi KSSK. Bauran kebijakan yang terintegrasi ini akan dapat mengakselerasi PEN dan menjaga stabilitas sistem keuangan,” tutur Mirza.