Sri Mulyani Bakal Jadi Menkeu Lagi, Analis Nilai Bisa Bikin Positif Pasar Saham

15 Oktober 2024 13:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dipastikan akan kembali menduduki posisi yang sama pada pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal tersebut dianggap menjadi angin segar bagi pasar saham di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, mengatakan pelantikan presiden yang tinggal menghitung hari tidak akan berdampak banyak terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
“Pemilihan menteri mungkin ada (dampak terhadap pasar) kalau Bu Sri Mulyani kembali jadi Menkeu pasar cenderung positif. Faktor kabinet akan jadi katalis positif,” tutur Hans kepada kumparan, Selasa (15/10).
Hans juga melihat kinerja IHSG yang melemah akhir-akhir ini lebih banyak didorong oleh sentimen eksternal. Dia menyoroti kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, hingga konflik di Timur Tengah.
“Pelemahan IHSG akhir-akhir ini karena faktor eksternal mulai dari The Fed, stimulus China dan perang Timur Tengah,” ujar Hans.
Warga melihat layar pergerakan saham di Jakarta, Kamis (24/2/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Fixed Income & Macro Strategist Mega Capital Indonesia Lionel Priyadi juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, ada semacam kelegaan bagi pasar setelah Sri Mulyani akan kembali menduduki jabatan bendahara negara.
ADVERTISEMENT
Lionel menilai, selain Sri Mulyani, belum ada nama lain yang dapat memberikan dampak serupa bagi pasar.
“Untuk market saat ini nama yang memberikan kelegaan hanya SMI karena kredensial disiplin fiskal beliau, yang lainnya tidak ada yang istimewa, apalagi nama-nama yang ada jauh dari retorika zaken kabinet,” kata Lionel kepada kumparan, Selasa (15/10).
Lionel menjelaskan pasar sebetulnya menantikan nama yang akan mengisi kursi Menteri Perdagangan. Sebab, menurut dia, di pemerintahan selanjutnya harus ada perbaikan dalam tubuh institusi ini.
“Mungkin kalau Menteri Perdagangan-nya ditunjuk yang jauh lebih kompeten, market akan lebih senang, karena performa menteri sebelumnya tidak bagus. Tapi sejauh ini reaksi pasar biasa saja, tidak ada yang istimewa,” terang Lionel.
Selain dua kementerian tersebut Lionel memandang, belum ada instansi lain yang dianggap penting untuk kinerja pasar. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sebelumnya dianggap sebagai institusi sektor strategis, kini justru menunggu kejelasan nomenklatur dalam pemerintahan Prabowo.
ADVERTISEMENT
“Mungkin Menteri BUMN, tetapi saat ini tidak jelas apakah Kementerian BUMN akan benar dijadikan seperti Temasek atau business as usual,” jelas Lionel.
Hal ini dikarenakan pemerintahan Prabowo berencana akan mengubah Kementerian BUMN menjadi Badan BUMN. Badan BUMN ini akan menjadi super holding mirip seperti Temasek di Singapura atau SASAC di China.
Sebelumnya, Sri Mulyani dipastikan akan kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) lagi di pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal ini ia pastikan usai bertemu dengan presiden terpilih Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Senin malam (14/10).
Keesokannya, IHSG bergerak di zona hijau mengawali perdagangan Selasa (15/10). IHSG dibuka naik 25,32 poin (0,34 persen) ke 7.584. Lalu IHSG kembali menguat 44,20 poin (0,58 persen) ke 7.603,86 pada penutupan perdagangan sesi I Selasa (15/10).
ADVERTISEMENT