Sri Mulyani Beberkan Hasil Pertemuan G20 di Jalur Keuangan, Ini Rinciannya

16 November 2022 21:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) di sela mengikuti Working Session 3 KTT G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022). Foto: Zabur Karuru/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) di sela mengikuti Working Session 3 KTT G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11/2022). Foto: Zabur Karuru/Antara Foto
ADVERTISEMENT
KTT G20 yang digelar di Bali selama dua hari, 15-16 November 2022, sudah berakhir pada hari ini. Presidensi G20 Indonesia telah melahirkan G20 Bali Leaders’ Declaration.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani, mengatakan KTT G20 tahun ini merupakan sejarah pencapaian yang luar biasa bagi Indonesia yang pada tahun ini dipercaya menjadi presidensi.
"Sebagaimana disampaikan Presiden @Jokowi, meski melalui perdebatan yang sangat sulit, akhirnya para pemimpin G20 menyepakati bahwa perang harus dihentikan karena menimbulkan banyak kerugian bagi kehidupan dan perekonomian global," tulis Sri Mulyani dalam akun instagramnya, Rabu (16/11).
Menurut Sri Mulyani, kepercayaan dan kepemimpinan Indonesia dalam forum G20 mendapat pengakuan dari dunia internasional. Berikut rinciannya:
Geopolitik
G20 menyerukan untuk mengakhiri perang di Ukraina, melindungi prinsip piagam PBB menghargai kedaulatan dan integritas teritorial.
Ekonomi Global
Presidensi Indonesia merintis jalan menuju pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif dengan fokus pada
1. Memperkuat arsitektur kesehatan global 2. Mempercepat transisi energi berkelanjutan 3. Transformasi digital, sekaligus isu ketahanan pangan global
ADVERTISEMENT
Jalur Keuangan
Membentuk Dana Pandemi (Pandemic Fund)
1. Terkumpul lebih dari USD 1,5 miliar 2. Kontributor sampai saat ini berjumlah 24, terdiri dari 21 negara (anggota G20 dan non G20) dan 3 lembaga filantropi 3. Negara-negara miskin dan berkembang, termasuk Indonesia, dapat mengajukan proposal penggunaan dana dengan skema pendanaan menggunakan instrumen.
Transisi Energi yang Berkelanjutan
Membentuk Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform di Indonesia
1. Mempercepat penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara dan pengembangan energi terbarukan yang adil dan berkelanjutan 2. Country Platform dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) 3. Dukungan pembiayaan untuk ETM dari Climate Investment Funds dan dukungan kerja sama dengan lembaga internasional
Transformasi Digital
Mendorong dukungan sistem pembayaran untuk menyiapkan perekonomian pasca pandemi yang berbasis digital
ADVERTISEMENT
1. Central Bank Digital Currencies (CBDC) 2. Regional Payment Connectivity (RPC) di negara ASEAN.
Meningkatkan inklusi keuangan bagi kelompok rentan
1. Yogyakarta Financial Inclusion Framework untuk mendorong produktivitas UMKM, perempuan, dan anak muda.
Backdrop design di lokasi penyambutan kedatangan para pimpinan negara saat penyelanggaraan KTT G20 di Bali. Foto: Dok. Istimewa
Ketahanan Pangan
Mendorong kolaborasi global untuk mengatasi isu kerawanan pangan yang sedang menjadi persoalan di negara-negara
1. Inisiatif penyelenggaraan Pertemuan Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian G20 2. Meminta World Bank Group (WBG) dan Food and Agriculture Organization (FAO) untuk memetakan kesenjangan respons global atas kerawanan pangan 3. Melakukan pemetaan dan identifikasi kesenjangan atas kebutuhan pendanaan.
Capaian Konkret Lainnya
1. Membantu ketersediaan pembiayaan bagi negara-negara rentan dan miskin melalui pembentukan Resillience and Sustainability Trust (RST) oleh IMF yang sudah mencapai USD 81,6 miliar 2. Mengatasi krisis utang negara miskin dan berkembang dengan program restrukturisasi utang melalui Kerangka Umum Pengelolaan Utang (Common Framework for Debt Treatment) 3. Mendorong peningkatan kapasitas pendanaan bank pembangunan multilateral (Multilateral Development Banks/MDBs).
ADVERTISEMENT
Capaian Konkret Lainnya
1. Mengembangkan pembangunan infrastruktur melalui perumusan Indikator Investasi Infrastruktur yang Berkualitas (Quality Infrastructure Investment Indicators)
2. Mendorong kerja sama perpajakan internasional
- Asia Initiative Balli Declaration sebagai wadah kerja sama transparansi perpajakan di kawasan - Mendorong implementasi kesepakatan pajak global dalam Dua Pilar Perpajakan
3. Memperkuat ketahanan keuangan dan jaring pengaman sistem keuangan global (Global Financial Safety Net/GFSN).