Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Sri Mulyani Bicara Penyebab Harga Minyak Mentah Mahal, Tembus USD 95 per Barel
20 September 2023 18:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoroti harga minyak mentah dunia yang semakin melejit bulan ini. Harga minyak Brent yang menjadi patokan internasional hampir menembus USD 95 per barel.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani mengatakan harga minyak Brent mengalami kenaikan 9,8 persen year to date (ytd). Dia menjelaskan faktor dari sisi permintaan dan pasokan
"Tentu kita mengikuti bahwa pergerakan harga minyak ini ditentukan oleh sinyal dari Saudi dan Rusia yang memang melakukan pengendalian dan pengurangan suplai dari minyak," jelas Sri Mulyani saat APBN KiTA, Rabu (20/9).
Sementara dari sisi permintaan, kata Sri Mulyani, outlook perekonomian Amerika Serikat yang relatif resilien walau dihantam inflasi dan suku bunga tinggi di China. Meski ekonomi di China melemah, permintaan terhadap minyak mengalami kenaikan.
"Sehingga ini menjadi penyebab mengapa brent oil crude naik pada level yang cukup tinggi yaitu di dekat USD 95 per barel dalam waktu yang sangat singkat," tutur Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani menuturkan harga komoditas selain minyak menunjukkan situasi penurunan atau koreksi dibandingkan tahun lalu. Salah satunya minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang mengalami situasi pengecualian, menurun hingga 15,6 persen dibandingkan tahun lalu (ytd), lalu komoditas gas juga turun 30,7 persen (ytd).
Kemudian, kata Sri Mulyani, komoditas batu bara bahkan mengalami penurunan lebih tajam lagi hingga 56,8 persen (ytd).
"Sementara beberapa komoditas pangan seperti jagung, soybean (kacang kedelai), wheat (gandum), semuanya mengalami koreksi," ungkap Sri Mulyani.