Sri Mulyani Curhat ke Anggota DPR, Kerap Disebut Tukang Pajak oleh Netizen

30 Agustus 2023 16:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Rabu (30/8). Foto: Ave Airiza/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Rabu (30/8). Foto: Ave Airiza/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani curhat di depan anggota Komisi XI DPR RI, soal dirinya disebut tukang pajak oleh netizen Indonesia. Padahal, banyak aktivitas masyarakat yang bebas pajak.
ADVERTISEMENT
"Kadang-kadang saya juga sering di media sosial, (netizen komentari) apa-apa dipajakin. Padahal mereka itu banyak aktivitas masyarakat yang kemudian tidak dimasukkan sebagai subject to tax,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Komisi XI DPR RI, Rabu (30/8).
Bendahara negara itu membantah tudingan insentif pajak hanya dinikmati oleh pengusaha kelas kakap melalui tax holiday dan tax allowance. Dia menegaskan, mayoritas insentif fiskal dinikmati langsung oleh masyarakat luas.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyebutkan berbagai aktivitas masyarakat yang bebas pajak. Pertama, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sembako yang tidak dipungut senilai Rp 38,6 triliun.
Kedua, peniadaan pajak sektor jasa, utama pendidikan (sekolah), yang dibebaskan sebesar Rp 20,8 triliun. Ketiga, fasilitas pembebasan pungutan pajak kepada UMKM sebesar Rp 69,7 triliun.
ADVERTISEMENT
"Tax holiday cuma diberikan Rp 4,6 triliun di 2022," ungkapnya.
"Jadi kami sampaikan pada tahun anggaran 2022 ini 43,5 persen insentif pajak dinikmati oleh rumah tangga langsung. Lalu sebanyak 21,5 persen itu fasilitas kepada UMKM. Baru 35 persen itu dinikmati oleh sektor bisnis dari berbagai macam skala,” tambah Menkeu.
Adapun sepanjang tahun 2022, total penerimaan pajak tembus Rp 1.717,8 triliun atau setara 115,6 persen dari target Perpres 98/2022 senilai Rp 1.485 triliun.
Moncernya penerimaan pajak didukung oleh penyelenggaraan Tax Amnesty. Serta kenaikan harga komoditas unggulan ekspor.