Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sri Mulyani dan Menkeu AS Teken Hibah Infrastruktur dan Keuangan Rp 9,5 Triliun
14 April 2023 10:35 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, menandatangani kesepakatan hibah Indonesia Infrastructure and Finance Compact senilai USD 649 juta atau setara Rp 9,5 triliun.
ADVERTISEMENT
Dana hibah selama lima tahun tersebut terjalin antara Millennium Challenge Corporation (MCC), pemerintah AS, dan pemerintah Indonesia.
Adapun MCC merupakan lembaga independen pemerintah AS yang bekerja untuk mengurangi kemiskinan global melalui pertumbuhan ekonomi .
Yellen yang juga merupakan Wakil Ketua Dewan Direksi MCC mengatakan kemitraan ini mewakili keyakinan bersama AS dan Indonesia terhadap demokrasi dan pertumbuhan ekonomi yang digerakkan oleh inovasi
“Kesepakatan ini akan mendukung Just Energy Transition Partnership (JETP), dan pengembangan infrastruktur tahan iklim yang memenuhi standar di bawah Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global yang diumumkan bersama oleh presiden kita di KTT G20," ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (14/4).
Sementara itu, CEO MCC Alice Albright menjelaskan kesepakatan hibah ini mencakup tambahan kontribusi USD 49 juta dari Indonesia untuk meningkatkan akses keuangan bagi infrastruktur transportasi dan logistik negara dan UMKM, terutama yang dimiliki oleh perempuan.
ADVERTISEMENT
Albright menuturkan, UMKM di Indonesia mempekerjakan 97 persen tenaga kerja nasional dan menyumbang sekitar 57 persen dari total PDB. Dia menilai, infrastruktur berkualitas diperlukan untuk mengakomodasi pekerja dan logistik barang.
“MCC bangga dengan hubungan kami selama hampir 20 tahun dengan Pemerintah Indonesia. Dengan investasi ini, kami akan bekerja sama dalam proyek-proyek yang bernilai total lebih dari USD 1 miliar," katanya.
Sementara itu, Sri Mulyani menambahkan Indonesia mengambil tindakan penting untuk membangun lingkungan keuangan yang kuat, mendorong pertumbuhan ekonomi yang bermanfaat bagi semua orang.
"Saya senang melihat bagaimana upaya bersama kita akan terus memperkuat ketahanan ekonomi bagi generasi Indonesia saat ini dan mendatang," tambah dia.
Indonesia Infrastructure and Finance Compact terdiri dari tiga proyek. Pertama, proyek Advancing Transport and Logistics Accessibility (ATLAS) akan bekerja sama dengan pemerintah provinsi Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Riau, Kepulauan Riau dan Bali untuk meningkatkan perencanaan dan persiapan infrastruktur yang masih terbatas.
ADVERTISEMENT
Proyek tersebut diharapkan akan meningkatkan akses kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia dan aksesibilitas layanan transportasi bagi perempuan dan penumpang penyandang disabilitas.
Selanjutnya, proyek Access to Finance for Women-owned Micro Small and Medium Enterprises, bertujuan untuk meningkatkan layanan pinjaman formal kepada UMKM, terutama yang dimiliki oleh perempuan. Proyek mencakup pelatihan bisnis, pelatihan literasi digital dan keuangan, serta bantuan teknis untuk meningkatkan kelayakan kredit dan kesiapan investasi.
Kemudian, proyek Financial Markets Development (FMD) akan memberikan bantuan teknis dan hibah keuangan campuran untuk meningkatkan partisipasi sektor swasta atau pembiayaan komersial dalam investasi infrastruktur. Hal ini akan membentuk kemitraan baru dan memanfaatkan dana untuk proyek infrastruktur berkualitas tinggi dengan risiko rendah.
Sebelumnya, MCC dan pemerintah Indonesia pertama kali bermitra pada tahun 2006 dengan program ambang batas USD 55 juta untuk mengurangi korupsi dan meningkatkan tingkat imunisasi.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2011, MCC dan pemerintah Indonesia bermitra lagi melalui program MCC-Indonesia Compact senilai USD 474 juta yang berfokus pada kesehatan dan gizi, pengelolaan lahan dan energi yang berkelanjutan, dan pengadaan pemerintah yang modern.