news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sri Mulyani Dorong Pemberdayaan Perempuan di UMKM: Dunia Didominasi Patriarki!

11 Agustus 2022 13:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara Women in Fintech di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Kamis (11/8).  Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara Women in Fintech di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Kamis (11/8). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memastikan komitmen pemerintah mengembangkan sektor UMKM serta turut memberdayakan dan memperluas peran perempuan dalam perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani mengatakan, perempuan cenderung tersisihkan dalam dunia karier lantaran isu patriarki yang masih mengakar di masyarakat saat ini. Sehingga, perempuan dituntut untuk mengurus keperluan rumah tangga.
"Dunia masih didominasi sistem patriarki, di mana laki-laki bekerja adalah sesuatu yang dianggap biasa, wanita yang meniti karier selalu diperlakukan sebagai sesuatu yang luar biasa, karena ketika mereka akan menikah dan berkeluarga, standarnya selalu wanita yang harus mengurus keluarga," jelasnya saat acara Women in Fintech, Kamis (11/8).
Dia melanjutkan, pada dasarnya perempuan dapat berpartisipasi dalam perekonomian, salah satunya melalui sektor UMKM sambil mengurusi kebutuhan rumah tangga. Geliat ekonomi ini juga terlihat ketika pandemi berlangsung.
"Hal ini berpotensi memperluas aktivitas perempuan, potensi ekonomi, sekaligus bahkan dapat menciptakan kesejahteraan bersama melalui peran perempuan," tutur Menkeu.
ADVERTISEMENT
"Mereka mungkin dapat memiliki akses ke pasar, tetapi terus berkembang adalah masalah lain dan itulah mengapa kami perlu menciptakan lebih banyak kesempatan untuk memberdayakan mereka," katanya menambahkan.
Perempuan dan UMKM Foto: dok. Basith Subastian/ kumparan

Dukungan untuk Sektor UMKM

Untuk mendukung perkembangan sektor UMKM, Sri Mulyani memaparkan beberapa insentif dari pemerintah selain akses pinjaman atau kredit. Pertama, dari sisi perpajakan, pelaku UMKM beromzet di bawah Rp 4,8 miliar mendapatkan tarif pajak final rendah yaitu 0,5 persen.
Sri Mulyani melanjutkan, kegiatan UMKM juga didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang bertugas mengelola dana bergulir bagi pembiayaan UMKM.
Selain itu, lanjut Menkeu, pemerintah juga memberdayakan UMKM untuk bisa ekspor melalui berbagai instrumen, seperti akses pinjaman melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Eximbank.
ADVERTISEMENT
"Ini semua dialokasikan melalui penggunaan anggaran secara langsung atau tidak langsung agar kita mampu terus menerus memberdayakan dan memperkuat peran UMKM dan khususnya perempuan," pungkas Sri Mulyani.
Infografik tentang perempuan dan UMKM Foto: dok. Basith Subastian/ kumparan