Sri Mulyani Gelontorkan Dana Hibah Rp 1,18 T untuk Pulihkan Pariwisata di Bali

9 April 2021 16:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan memancing di kawasan Pantai Pandawa, Badung, Bali, Rabu (3/2). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan memancing di kawasan Pantai Pandawa, Badung, Bali, Rabu (3/2). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus berupaya memulihkan sektor pariwisata di Pulau Bali yang setahun belakangan ini sangat tertekan akibat pandemi COVID-19. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sudah menggelontorkan dana hibah pariwisata sebesar Rp 3,3 triliun untuk 101 daerah. Dari total dana tersebut, sebesar Rp 1,18 triliun di antaranya dikucurkan khusus untuk memulihkan pariwisata di Pulau Bali.
ADVERTISEMENT
“Untuk Bali sendiri dana hibah pariwisata sebesar Rp 1,18 triliun untuk 9 kabupaten kota. Saya tahu banyak kabupaten kota masih menghendaki, karena memang Bali adalah salah satu yang paling dalam terpengaruh pandemi,” ujar Sri Mulyani dalam Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional OJK, Jumat (9/4).
Menurut Sri Mulyani dana hibah pariwisata ini diberikan setelah pemerintah mendengar keluh kesah para pelaku pariwisata seperti hotel, restoran dan akomodasi (horeka).
“Horeka ini yang paling terkena sangat dahsyat dampak dari pandemi,” ujarnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan saat konferensi pers terkait dampak virus corona di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Selain dana hibah, Sri Mulyani juga menganggarkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk mendukung sektor pariwisata di Bali. Ada 9 kabupaten dan satu kota di Provinsi Bali yang mendapat DAK ini. Berdasarkan data Kementerian Keuangan total DAK yang diberikan mencapai Rp 107,65 miliar yang dialokasikan untuk pariwisata, jalan dan non fisik.
ADVERTISEMENT
Secara rinci dari total DAK tersebut, sebesar Rp 21,08 miliar akan dialokasikan untuk DAK Fisik Bidang Pariwisata. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan amenitas kawasan pariwisata dan pembangunan atraksi sebagai daya tarik.
Sementara itu sebesar Rp 77,74 miliar akan dialokasikan untuk DAK Fisik Bidang Jalan. Dana tersebut akan akan digunakan untuk mendukung pariwisata melalui penanganan ruas jalan di lokasi atau menuju lokasi prioritas DAK bidang pariwisata.
Terakhir, sebanyak Rp 8,82 miliar akan dialokasikan untuk DAK Non Fisik Pariwisata. Dana tersebut akan digunakan untuk peningkatan kapasitas tata kelola dan kualitas pelayanan di destinasi pariwisata. Selain dana juga akan digunakan untuk peningkatan kapasitas masyarakat dan pelaku usaha pariwisata serta dukungan operasional nonrutin Tourist Information Center termasuk juga untuk sistem informasi pariwisata, konten promosi multimedia dan peta wisata.
ADVERTISEMENT
“Semuanya sebesar jumlah yang diberikan untuk bisa meningkatkan kemampuan atau menambah daya tahan dari sektor yang terpukul,” tandasnya.