Sri Mulyani Jelaskan Target Ekonomi RI 2024 Melambat ke 5,2% Meski Ada Pemilu

16 Agustus 2023 18:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers Devisa Hasil Ekspor di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers Devisa Hasil Ekspor di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan target pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 melambat ke 5,2 persen, dari target tahun ini 5,3 persen. Padahal, tahun depan ada Pemilu dan Pilkada serentak yang biasanya mendorong konsumsi rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Menkeu menjelaskan, perekonomian tahun depan melambat dari tahun ini karena faktor eksternal. Di antaranya pelemahan ekonomi Eropa, Amerika Serikat, dan China.
"Kita antisipasi dari itu, geopolitik oleh AS terhadap RRT dan hubungan yang cukup rumit, di sisi lain RRT sendiri perekonomian dalam negerinya menunjukkan datanya tanda-tanda melemah. Ini salah satu faktor yang merupakan down risk untuk 2024, terutama dari sisi eksternal ekspor," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (16/8).
Pertumbuhan ekonomi domestik di kuartal II 2023 mencapai 5,17 persen. Sri Mulyani mengatakan, kontribusi ekspor di perekonomian juga sudah menurun karena kondisi global yang juga menunjukkan penurunan.
Agar perekonomian bisa terus tumbuh, kata Sri Mulyani, konsumsi rumah tangga harus tetap terjaga. Untuk itu, pemerintah melakukan berbagai program untuk stabilitas harga dan memperkuat bantuan sosial atau bansos di tahun depan untuk menopang daya beli masyarakat rentan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pemerintah juga menggenjot investasi untuk mendorong perekonomian dan menciptakan lapangan kerja. "Nah ini akan mendukung pertumbuhan konsumsi sustainable dari domestic demand harus lebih bisa menjaga momentum, itu hanya 54 persen (kontribusi konsumsi ke perekonomian). Kita harus pacu investasi," jelasnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidato Kenegaraan hari ini menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam asumsi makro sebagai landasan penyusunan Rancangan APBN 2024 di level 5,2 persen.
"Pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan sebesar 5,2 persen. Stabilitas ekonomi makro akan terus dijaga," ujarnya saat pengantar RAPBN 2024 dan nota keuangan, Rabu (16/8).
Jokowi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh situasi kondusif dan damai pada Pemilu dan Pilkada serentak di tahun 2024. Hal ini, menurutnya, harus diwujudkan demi meningkatkan optimisme perekonomian jangka pendek.
ADVERTISEMENT
Selain itu, implementasi UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, UU Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah, dan UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) juga dinilai akan memberikan manfaat positif pada penguatan struktural.
Jokowi menuturkan, target inflasi di tahun depan ini ditopang oleh koordinasi yang kuat antara anggota forum Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah yang akan terus dijaga.
Kemudian, rata-rata nilai tukar Rupiah diperkirakan bergerak di sekitar Rp 15.000 per dolar AS. Sementara, rata-rata suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun diprediksi pada level 6,7 persen.
"Koordinasi anggota Komite Stabilitas Sektor Keuangan akan selalu antisipatif dan responsif dalam menghadapi potensi gejolak eksternal," tuturnya.