Sri Mulyani: Kalau Ingin Jadi Negara Maju, Jangan Tunda Pembangunan

22 Januari 2023 15:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/9/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/9/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada 2045 mendatang. Untuk mewujudkan ambisi itu, ia menyebut Indonesia harus terus melakukan pembangunan.
ADVERTISEMENT
“Kalau negara ini ingin menjadi negara yang terus maju, makmur, adil, bermartabat maka pembangunan harus diselenggarakan tidak boleh ditunda,” kata Sri Mulyani dalam groundbreaking pembangunan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Fase II, Minggu (22/1).
Sri Mulyani mengatakan pembangunan tidak bisa menunggu hingga negara menjadi kaya. Salah satunya pembangunan di sektor pendidikan.
Menurutnya, pembangunan dalam sektor pendidikan merupakan investasi jangka panjang guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebelum Indonesia resmi sebagai negara maju.
“Untuk memutusnya kita memang menggunakan instrumen keuangan negara. Menjadi negara maju Insyaallah kita nanti merayakan indonesia 100 tahun, maka kita perlu investasi hari ini pada saat penduduk kita demografinya, masih muda,” tutur Sri Mulyani.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga mengatakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang dikucurkan untuk pembangunan perguruan negeri keagamaan sejak 2015 sebesar Rp 9,6 triliun. Dana proyek di bawah Kementerian Agama ini dicairkan instrumen pembiayaan surat berharga syariah negara proyek projected sukuk.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani juga mengatakan bahwa dana yang dipinjam oleh surat berharga syariah negara ini nantinya akan dibayar kembali. Dengan dana tersebut, Kementerian Agama telah menjalankan 199 proyek pembangunan kampus keagamaan negeri.
“Saya mohon untuk menyampaikan ini bukan untuk umum, pak, karena riya enggak boleh dalam agama Islam. Tapi ini adalah bagian dari pendidikan dan komunikasi,” kata Sri Mulyani kepada Menteri Agama Gus Yaqut di lokasi.