Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Sri Mulyani Khawatir Banyak Orang Indonesia Sudah Tua Tapi Masih Miskin
1 Desember 2022 18:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menkeu Sri Mulyani mengaku khawatir bila masyarakat Indonesia belum bisa makmur saat merayakan 100 tahun kemerdekaan RI di 2045. Sebab, di masa itu, jumlah populasi diproyeksikan akan meledak menjadi 350 juta dari saat ini sekitar 270 juta.
ADVERTISEMENT
Bendahara negara tersebut menjelaskan, populasi masyarakat Indonesia saat ini didominasi oleh golongan muda dengan usia berkisar 20-an tahun. Artinya, saat memasuki 2045, jumlah populasi ini semakin menua dan menjadi mayoritas.
"Dari sekarang harus dipikirkan, jangan sampai kalau istilah dalam ilmu ekonomi ada negara yang tua tapi ada yang belum kaya, masih miskin. Kalau negara itu generasi dari populasinya sudah menua namun belum sejahtera, maka negara itu akan makin menghadapi situasi kompleks," kata Sri Mulyani dalam acara Mofest 2022, Kamis (1/12).
Lebih lanjut, jika jumlah populasi mayoritas sudah menua, negara harus menyiapkan pelayanan kesehatan lebih banyak yang ongkosnya tentu tidak murah.
"Demand for health akan beda dan diproyeksikan Indonesia pada saat kita nanti, insya Allah merayakan 100 tahun independensi, komposisi demografinya akan makin menua, jadi makin banyak orang tuanya, itu dari sekarang harus mulai dipikirkan," jelas dia.
ADVERTISEMENT
"350 juta penduduk berarti jumlah rumah harus ditambah, jumlah WC harus ditambah, jumlah makanan harus ada, jumlah rumah sakit harus ditambah," imbuhnya.
Oleh karena itu, Menkeu meminta masyarakat Indonesia khususnya anak muda untuk membantu mencari solusi dari permasalahan tersebut.
"Ini adalah hal-hal besar yang kalian hadapi. Jangan pernah berpikir 'masalah kayak gitu rumit Bu Sri Mulyani aja yang pikirin, saya yang bagian enak-enak aja kumpul, networking'. Nggak, itu yang nanti kalian akan hadapi!" tegas Menkeu.