Sri Mulyani Kucurkan Pinjaman Rp 3 T untuk Bulog dan ID Food

15 April 2023 20:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani mendampingi Presiden Jokowi bertemu delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) Presiden Jokowi bersama Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (17/7).  Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani mendampingi Presiden Jokowi bertemu delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) Presiden Jokowi bersama Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (17/7). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Bulog dan ID Food mendapat jaminan pinjaman dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dipimpin Sri Mulyani sebesar Rp 3 triliun. Hal itu untuk penyerapan dan pendistribusian pangan sesuai penugasan dalam Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, melalui penjaminan pinjaman Rp 3 triliun itu, BUMN pangan sedang disiapkan untuk memiliki kemampuan stabilisasi harga dan pasokan pangan komoditas tertentu yang diatur.
"Kita siapkan BUMN. BUMN dapat penjaminan Rp 3 triliun dari Kementerian Keuangan. Rp 3 triliun bukan dipakai begitu saja tidak. Tergantung turn over. kalau bisa jual beli jual beli tiga kali setahun kan bisa Rp 9 triliun. Jadi sangat berguna bagi ID Food dan Bulog," kata Arief di Bekasi, Sabtu (15/4).
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi memberikan sambutan pada kegiatan penyaluran bantuan pangan telur dan daging ayam di Bekasi, Sabtu (15/4/2023). Foto: Dok. Badan Pangan Nasional
Arief mengatakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah menyetujui hal ini, tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 34 tahun 2023 tentang Tata Cara Pemberian Penjaminan Pemerintah dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah.
ADVERTISEMENT
Sesuai pasal dua beleid tersebut, penjaminan penyelenggaraan CPP bertujuan untuk mendukung kemampuan perusahaan BUMN yang mendapat penugasan, untuk memperoleh pinjaman dalam rangka penyelenggaraan CPP.
"Surat approval dari Menteri Keuangan sudah. Tinggal penjaminan ke bank Himbara secara BtoB, (kalau) sudah bisa dicairkan. Mulainya mungkin Rp 700 miliar," kata Arief.
Arief mencontohkan apabila program itu berjalan, BUMN ID Food bisa membeli ayam dari peternak sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan. Sehingga peternak mendapat harga yang bagus dari pemerintah, dan masyarakat juga bisa membeli dengan harga terjangkau, serta cash flow perusahaan BUMN tetap sehat.
"Harga live bird ayam di bawah (harga normal). Malah kita sekarang berusaha menaikkan harganya. Live bird itu harusnya bisa Rp 21.000-22.000, sekarang Rp 17.000-18.000. Sehingga BUMN harus bisa serap sesuai HAP," pungkas dia.
ADVERTISEMENT