Sri Mulyani Mau Terbitkan SBN di 2025 demi Rupiah, BI Bisa Beli hingga Rp 150 T

18 Desember 2024 16:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (18/12/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (18/12/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sepakat untuk menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) lagi tahun depan. Langkah ini diambil untuk menekan nilai tukar rupiah yang kian anjlok.
ADVERTISEMENT
Per hari ini, rupiah berada di level Rp 16.095 per dolar AS berdasarkan data Bloomberg. Secara year to date (YTD), dari Januari hingga Desember 2024, rupiah sudah melemah 4,54 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengaku sudah bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal rencana ini.
"Secara prinsip, kami sudah sepakat mengenai rencana penerbitan SBN dan juga rencana pembelian SBN dari pasar sekunder sebagai bagian dari operasi moneter," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Kantor Pusat BI, Rabu (18/12).
Perry menjelaskan, rencana tersebut mencakup pembelian SBN dari pasar sekunder dengan jumlah yang bahkan bisa mencapai Rp 150 triliun, lebih tinggi dari jumlah yang jatuh tempo. Pembelian ini merupakan bagian dari ekspansi dalam operasi moneter yang bertujuan untuk menjaga stabilitas pasar keuangan.
ADVERTISEMENT
"Sebagai bagian dari rencana operasi moneter, Bank Indonesia akan melakukan pembelian SBN dari pasar sekunder, bahkan bisa mencapai Rp 150 triliun, dan mungkin lebih," ungkapnya.
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, juga menambahkan fokus Bank Indonesia adalah untuk mendalami pasar keuangan dan memperkuat pasar valuta asing (valas). Destry menyebut langkah-langkah ini bertujuan untuk mengurangi volatilitas di pasar dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) didampingi Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III Tahun 2024 di Kantor LPS, Jakarta, Jumat (2/8/2024). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
"Untuk mengurangi volatilitas, kami memperdalam pasar uang, termasuk pasar valas, dengan mengoptimalkan primary dealers dan membentuk platform transaksi valas seperti CCP," jelas Destry.
Dia juga mengungkapkan transaksi harian di pasar valas kini telah meningkat signifikan menjadi sekitar USD 9,3 miliar. Hal ini menunjukkan penguatan pasar valas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, transaksi repo antarbank juga mengalami peningkatan, yang turut memperdalam pasar keuangan domestik.
Destry menambahkan bahwa Bank Indonesia telah melakukan pembelian SBN hingga Rp 169,5 triliun, dengan Rp 62 triliun dibeli di pasar perdana dan Rp 107 triliun di pasar sekunder. Kerja sama antara Bank Indonesia dan pemerintah akan terus berlanjut untuk menyinkronkan kebijakan terkait SBN dan pembiayaan penerbitan SBN oleh pemerintah.
Kedua pejabat tersebut memastikan bahwa mereka akan terus memantau perkembangan lebih lanjut dan menyampaikan rincian mekanisme kepada publik setelah pembahasan lebih lanjut antara level deputi dan eselon I Kementerian Keuangan.