Sri Mulyani Minta Anak STAN Paham Politik: Keuangan Negara Bukan cuma Akuntansi

5 Oktober 2023 11:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kuliah umum di Kampus PKN STAN, Bintaro, Jakarta. Foto: Dok. PKN STAN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kuliah umum di Kampus PKN STAN, Bintaro, Jakarta. Foto: Dok. PKN STAN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan calon pengelola keuangan negara di Kementerian Keuangan nantinya perlu memahami politik. Hal itu ia sampaikan saat memberi sambutan pada kegiatan Wisuda “Adiwiranama” Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN 2023.
ADVERTISEMENT
Dia mengingatkan keuangan negara tidak hanya terkait dengan akuntansi, tetapi juga kerap menjadi objek politik sehingga rentan menerima kritik. Kritik terhadap pengelola keuangan negara utamanya menyasar pada pengelola pajak dan bea cukai, di mana tiga lulusan terbaik PKN STAN berasal dari kedua bidang tersebut.
"Saya berharap seluruh wisudawan STAN paham politik. Politik itu artinya bagaimana setiap kegiatan punya konsekuensi ke masyarakat luas. Kalian harus paham politik pada level mikro hingga global, karena keuangan negara adalah instrumen politik," kata Sri Mulyani dikutip dari Antara, Kamis (5/10).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga meminta para wisudawan PKN STAN, yang diharapkan menjadi penerus Kementerian Keuangan di masa mendatang, memiliki mental yang memadai untuk menerima berbagai kritik.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani berfoto bersama para wisudawan di Wisuda Akbar STAN di ICE BSD, Tangerang, Kamis (19/9/2019). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
"Kalian jangan menutupi identitas diri ketika menerima kritik. Jadilah orang yang mampu menjelaskan. Kalau kalian tidak yakin melakukan kebaikan untuk masyarakat Indonesia melalui keuangan negara, jangan bekerja di Kementerian Keuangan," tambah Sri Mulyani.
Selain itu, dia menekankan pentingnya sikap terus belajar agar mereka bisa memberikan solusi ketika menghadapi isu keuangan negara yang dijadikan sebagai objek politik.
Terlebih, keuangan negara tidak hanya menjadi objek politik dalam negeri tetapi juga dalam relasi antarnegara. Negara-negara yang dihormati umumnya memiliki kinerja perekonomian yang baik.
"Jadi, kalian adalah elemen penting untuk membuat Indonesia kuat. Lihat, bandingkan, dan ukur dengan negara lain. Maka kita akan tahu apakah kita masih perlu lari jauh lebih keras lagi dan apa yang harus kita perbaiki. Ini adalah tugas kita," ujarnya.
ADVERTISEMENT